nusabali

Rai Mantra Ajak 'Nandurin Karang Awak'

Webinar Budaya Literasi Denfest 2020

  • www.nusabali.com-rai-mantra-ajak-nandurin-karang-awak

DENPASAR, NusaBali
Agenda acara Denpasar Festival ke-13 tahun 2020 diisi dengan kegiatan literasi perawatan dan pelestarian naskah lontar di masyarakat melalui Webinar, Rabu (14/10) di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar.

Pelaksanaan webinar ini dibuka langsung Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang diikuti 200 peserta secara daring.


Kegiatan ini juga dihadiri Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram dan melibatkan Bendesa Adat, dan tim penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali dan Kota Denpasar. Dalam kegiatan tersebut, Rai Mantra mengatakan, kegiatan webinar ini sebagai langkah baik dalam melestarikan budaya literasi.

Webinar ini diharapkan memberikan manfaat yang baik, yakni mulai dari hal menyukai, menjadi tahu dan memiliki dasar yang kuat serta mampu menjadi bekal dalam mengisi diri yang dia sebut 'Nandurin Karang Awak' sesuai dengan warisan salah seorang sastrawan Bali yang seorang pendeta besar Bali pada abad ke-20, yakni almarhum Ida Pedanda Made Sidemen.

Salah satu karya sastra almarhum 'Beline Mangkin, Makinkin Meyasa Lacur, Tong Ngelah Karang Sawah, Karang Awake Tandurin, Guna Gusun, Ne Kanggo Ring Desa-Desa' menurut Rai Mantra memiliki makna, tidak memiliki tanah sawah, namun tanami diri kita dengan ilmu pengetahuan dan nantinya dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, kota bahkan negara kita.

“Kita bersama berusaha tidak saja dalam Bahasa Bali. Tidak hanya merawat saja, bagaimana kita bersama ini mengetahui isi dari lontar tersebut. Kalau sudah mengetahui dan menyenangi dan kita lakukan pengkajian dari lontar baik yang sakral dan profan,” ujar Rai Mantra.

Di samping itu menurut dia, keberadaan lontar dapat dipakai dalam mengisi diri. Sesuai dengan apa yang disampaikan Ida Pedanda Made Sidemen, yakni Nandurin Karang Awak dalam bukunya tersebut. Menurut Rai Mantra, Webinar tersebut sesuai dnegan tujuan pembangunan ekonomi berbasis budaya yakni orange ekonomi. Sementara Koordinator penyuluh Bahasa Bali di Kota Denpasar, Gusti Ayu Widyanti, mengatakan kegiatan kali ini sudah memasuki kegiatan untuk kelima kalinya dalam pelaksanaan webinar dan sudah berjalan dalam membahas permasalahan keberadaan lontar di masyarakat. *mis

Komentar