nusabali

Ogoh-Ogoh Karya Sekaa Teruna se-Buleleng Masuk Tahap Penilaian

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-karya-sekaa-teruna-se-buleleng-masuk-tahap-penilaian

Penilaian ogoh-ogoh melibatkan dewan juri dari Majelis Desa Adat (MDA) Buleleng, seniman dan Dinas Kebudayaan, akan menentukan tiga pemenang terbaik.

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 27 karya ogoh-ogoh terbaik di sembilan kecamatan dinilai untuk menetapkan ogoh-ogoh terbaik di Kabupaten Buleleng. Puluhan ogoh-ogoh tersebut merupakan tiga ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan.Tim dewan juri bergerak memberikan penilaian sejak Senin (12/10) hingga Jumat (16/10) mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Rabu (14/10), menjelaskan lomba ogoh-ogoh yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Bali wujud pemerintah memberikan penghargaan atas karya sekaa teruna. Lomba ogoh-ogoh diputuskan Pemerintah Provinsi Bali pasca dibatalkannya pengarakan ogoh-ogoh saat Hari Raya Nyepi di awal pandemi Covid-19 Buleleng bulan Maret 2020.

“Karya ogoh-ogoh sekaa teruna dari beberapa desa adat tiga terbaik di masing-masing kecamatan akan dicari tiga terbaik di tingkat kabupaten berdasarkan tujuh kriteria penilaian dewan juri,” ucap Kadis Dody.

Mantan Camat Buleleng ini mengatakan, selain melakukan penilaian terhadap karya sekaa teruna, juga akan dilakukan edukasi dan pembinaan langsung terkait teknis pembuatan ogoh-ogoh yang apik dan serasi. Seperti pengambilan tema, teknik komposisi, karakter atau ekspresi, proporsi anatomi, aksesoris, teknik penyelesaian hingga harmoni warna.

“Pembinaan yang dimaksudkan bagaimana ke depan sekaa teruna kita bisa membuat ogoh-ogoh yang harmonis kesesuaian dengan tema, paham filosofinya. Jangan sampai ogoh-ogoh yang perlambangan bhuta kala wajahnya tampan atau cantik itu nanti tidak sesuai,” imbuh dia.

Selain itu dalam pembuatan ogoh-ogoh juga ditekankan teknik rancangan bangunan utama yang menggunakan bahan alami dengan teknik ulat-ulatan. Karya ogoh-ogoh terbaik pilihan dewan juri berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 50 juta, pemenang kedua Rp 35 juta dan pemenang ketiga Rp 25 juta. Sedangkan peserta lainnya masing-masing juga akan diberikan uang pembinaan masing-masing Rp 5 juta sebagai stimulan apresiasi kreativitas yang dilakukan oleh sekaa teruna.

“Ya mudah-mudahan tahun depan pandemi sudah berakhir, sehingga nanti ogoh-ogoh yangs udah dibuat oleh sekaa teruna kita dapat diarak dan dipakai sebagai pelengkap upacara Nyepi,” jelas Kadis Dody.

Sementara itu Wakil Ketua Teruna Abhirama Devari Banjar Adat Liligundi, Gede Taragita Sandre Putra yang karyanya dinilai dewan juri Rabu kemarin mengatakan, memerlukan waktu tambahan terutama untuk memperbaiki kembali tampilan ogoh-ogoh yang sudah mulai usang karena cukup lama disimpan. “Selama ini memang disimpan di Balai Banjar, sebelum penilaian perlu beberapa perbaikan terus aksesorisnya juga ada yang diganti karena sudah lama tersimpan,” jelas dia.

Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengadakan lomba ogoh-ogoh sehingga memulihkan kekecewaan sekaa teruna yang sudah bersusah payah berkarya untuk pengarakan saat Nyepi. “Artinya dengan lomba ini karya kami dihargai dan membuat kami semangat lagi berkarya, walaupun memang belum bisa diarak,” kata Tara.*k23

Komentar