nusabali

Dana-Dipa Bertekad Naikkan Pendapatan Daerah Rp 700 M

Kampanye Dikawal Anggota DPR RI

  • www.nusabali.com-dana-dipa-bertekad-naikkan-pendapatan-daerah-rp-700-m

AMLAPURA, NusaBali
Pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Karangasem dari PDIP, I Gede Dana-I Wayan Artha Dipa (Dana-Dipa) bertekad menaikkan pendapatan daerahnya Rp 700 miliar.

Dengan kenaikan pebdapatan sebesar itu, Karangasem ke depan memiliki postur APBD yang ideal untuk membangun di segala bidang.Target naikkan pendapatan Rp 700 miliar ini dipaparkan Cabup Gede Dana dalam kampanye terbatas di rumah pengusaha ayam petelor, I Nengah Rusnawan, di Banjar Kanginan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin (12/10) sore. Dalam kegiatan yang digelar sore mulai pukul 16.00 Wita itu, Gede Dana didampingi anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali I Nyoman Parta, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dari Dapil Gianyar I Made Budastra, dan anggota Fraksi PDIP DPRD Karangasem I Wayan Sunarta.
 
Menurut Gede Dana, tekadnya menaikkan pendapatan hingga Rp 700 miliar itu di-dasarkan atas potensi di Karangasem, terutama sektor galian C dan pariwisata masih bisa dioptimalkan. “Minimal tahun 2021 ada penambahan PAD Rp 100 miliar dari galian C dan pariwisata,” jelas Gede Dana yang juga Ketua DPC PDIP Karangasem.

Sedangkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 600 miliar lainnya, kata Gede Dana, masing-masing diplot Rp 300 miliar dari Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali serta Rp 300 miliar dari penambahan Dana Alokasi Umum (DAK) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Dengan tambahan pendapatan Rp 700 miliar, bisa melancarkan pembangunan di Karangasem,” tegas politisi senior asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang mantan Ketua DPRD Karangasem (2009-2014, 2019-2020) ini.

Disebutkan, PAD Karangasem sebelumnya adalah sebesar Rp 275 miliar. Nantinya akan digenjot naik Rp 100 miliar lagi menjadi Rp 375 miliar, yang sebagian besar bersumber dari galian C. “Satu-satunya sumber galian C di Bali hanya Karangasem. Itu nanti dikelola dengan optimal. Caranya, semua galian wajib berizin, setelah itu baru bisa dipungut pajaknya, dan meminimalkan terjadinya kebocoran,” papar Gede Dana.

Sedangkan Pajak Bagi Hasil dari Provinsi Bali, kata Gede Dana, selama ini sulit didapatkan Karangasem karena pemerintahnya tidak Satu Jalur. "Nanti setelah saya pimpin Karangasem, kan Satu Jalur dengan Pemprov Bali, sehingga dengan mudah mendapatkan pajak bagi hasil itu," katanya.

Dengan kecukupan anggaran, maka lima program unggulan bisa terealisasi, sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana. Program unggulan itu, meliputi penguatan sandang-pangan-papan, bidang kesehatan dan pendidikan, membuka lapangan kerja, memberdayakan bidang seni dan budaya, serta mengoptimalkan potensi pariwisata dan infrastruktur. Jika hanya mengandalkan PAD Karangasem yang kecil, kata Gede Dana, akan sulit membangun di segala sektor dengan APBD hanya Rp 1,5 triliun.

Gede Dana juga membeberkan salah satu program prioritas pembangunan, yakni bidang pendidikan. Selama ini, lama sekolah di Karangasem rata-rata hanya 5,97 tahun, yang artinya belum tamat SD. Tak heran jika Indek Pembangunan Manusia (IPM) Karangasem terendah di Bali, hanya 66,49. IPM Tertinggi di Bali ditempati Kota Denpasar dengan angka 83,30.*k16

Komentar