nusabali

18 Desa di Tabanan Nihil Vaksinasi Anjing

  • www.nusabali.com-18-desa-di-tabanan-nihil-vaksinasi-anjing

TABANAN, NusaBali
18 desa dari 133 desa di Tabanan nihil atau belum tersentuh kegiatan vaksinasi rabies.

Karena 18 desa ini masih ada kasus positif Covid-19 yang masyarakatnya tengah mengalami isolasi mandiri. 18 desa nihil vasksinasi anjing itu tersebar di Kecamatan Marga, Penebel, Selemadeg, Selemadeg Barat, dan Pupuan. Kasi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan drh Ni Nengah Pipin Windari, seizin Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Budana, menegaskan kegiatan vaksinasi anjing di Tabanan masih berlangsung. Dari estimasi populasi anjing di Tabanan mencapai 71.062 ekor, baru 42.524 anjing divaksin. “Jadi jumlah anjing yang tervaksin belum memenuhi target,” ungkapnya, Rabu (6/10).

Kata dia, salah satu alasan vaksinasi belum mencapai target karena masih ada 18 desa yang belum tersentuh kegiatan vaksinasi. Desa itu masih ada kasus positif Covus-19. Petugas vaksinasi masih menunggu masyarakat desa setempat selesai melakukan karantina. “Kami tunggu selesai dulu, baru nanti menyasar 18 desa tersebut,” imbuhnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, jumlah warga yang digigit anjing rabies dan sudah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) di BRSU Tabanan, pada Juni 2020 mencapai 49 orang, Juli 45 orang, Agustus 51 orang, dan September 15 orang.

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana menegaskan bagi masyarakat yang tergigit anjing positif rabien sudah diberikan VAR. ‘’Hanya saja dalam pemberian VAR ini petugas memberikan secara selektif,” ungkapnya.

Jelas dia, stok VAR di Tabanan kini sekitar 300 vial. Jumlah ini cukup untuk menangani sekitar 75 kasus gigitan anjing. Karena seorang tergigit anjing membutuhkan VAR empat vial, terdiri dari dua vial vaksin awal, satu vial vaksin minggu pertama dan satu vial lagi vaksin minggu kedua. “Rencananya nanti kami akan membeli stok VAR lewat APBD Tabanan Perubahan 2020,” jelasnya.

Menurut dr Nariana, kebutuhan VAR di Tabanan mencapai 6.000 -7.000 vial per tahun. Hanya saja pada tahun 2020 ini anggaran pemberian VAR berkurang hanya diberikan Rp 500 juta, cukup untuk pembelian VAR 1.500 vial. “Jumlah ini memang kurang. Tetapi kekurangannya biasanya kami dibantu oleh Provinsi Bali,” tandasnya. *des

Komentar