nusabali

Jro Dalang Dug Byor Cabut Laporan

Akun Ulian Demen dan Komang Kobra Minta Maaf

  • www.nusabali.com-jro-dalang-dug-byor-cabut-laporan

DENPASAR, NusaBali
Jro Mangku Dalang, I Putu Gede Sartika akhirnya mencabut laporannya di Polda Bali terkait dugaan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan pemilik akun facebook Ulian Demen dan Komang Kobra.

Pencabutan laporan oleh Jro Mangku Dalang yang dikenal sebagai Dalang Calonarang Keramas Dug Byor yang dilakukan pada Rabu (7/10) ini dilakukan setelah I Wayan Yuliarta alias Kucit, 33, dan Komang Kobra I Nyoman Sudiasa, 43, meminta maaf dan menyadari kesalahannya.

Menurut Komang Sutrisna, penasehat hukum Jro Dalang, perdamaian tersebut disepakati lantaran kliennya telah memaafkan kedua pelapor. "Perdamaian yang diberikan Jro Mangku Dalang Dug Byor, adalah pelajaran berharga. Cara penyelesaian masalah yang elegan, pengungkapan perbuatan melawan hukum, penyadaran dan menghormati sang pinandita. Semoga peristiwa ini jadi pembelajaran berharga bagi kita bersama," bebernya, Rabu.

Dilanjutkannya, kedua pelapor telah membuat surat pernyataan yang isinya, permintaan maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya yang melecehkan Jro Mangku. Mereka juga bersedia meminta maaf secara langsung serta di media sosial untuk memulihkan nama baik Jro Dalang. "Mereka juga bersedia membuat sarana upacara pembersihan skala niskala sesuai adat istiadat Desa Kramas, Gianyar," tegasnya.

Jro Mangku Dalang yang dikenal sebagai Dalang Calonarang Keramas Dug Byor ini sebelumnya melaporkan akun Facebook bernama Ulian Demen yang memuat ujaran pelecehan dan pencemaran nama baik Pemangku dan dalang pewayangan.

Jro Dalang Dug Byor yang didampingi penasihat hukum, Komang Sutrisna dan Kadek Agus Aryanto mengatakan laporan ini sebenarnya bukan lantaran sakit hati, namun untuk memberikan pembelajaran bersama untuk menghormati dan menghargai pemangku serta seni tradisional Bali yang memiliki pakem-pakem pertunjukan yang sakral.

‘’Perbuatan tersebut, jika dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi pementasan seni di masyarakat. Setelah merasa tidak puas, kemudian berkomentar tidak karuan dengan kata-kata kasar dan melecehkan Dalang nya di Medsos. Mari belajar untuk menghormati seni sakral di Bali. Siapa lagi yang menghargai seni dan pelaku seni, jika tidak kita sendiri,’’ papar Jro Dalang. *rez

Komentar