nusabali

Pacu Mahasiswa Berpartisipasi dalam Demokrasi

Warek II Undiksha, Prof Dr I Wayan Lasmawan

  • www.nusabali.com-pacu-mahasiswa-berpartisipasi-dalam-demokrasi

SINGARAJA, NusaBali
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai pencetak kaum intelektual mendorong mahasiswanya berpartisipasi dalam demokrasi, utamanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di sejumlah kabupaten/kota di Bali.

Partisipasi yang diharapkan tak hanya hadir saat pemungutan suara, tetapi menyiapkan diri sejak awal menjadi tokoh politik. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor II, Prof Dr I Wayan Lasmawan, Minggu (4/10). Menurutnya mahasiswa sebagai kaum terpelajar harus turut berperan meluruskan persoalan sosial politik yang muncul di masyarakat belakangan ini. Masalah demokrasi Indonesia yang paling krusial, menurutnya antara lain absennya masyarakat sipil yang kritis pada kekuasaan, buruknya kaderisasi partai politik, hilangnya oposisi, pemilu biaya tinggi karena masifnya politik uang dalam pemilu, juga berita palsu (hoax). “Menjelang Pilkada 2020 ini, berpotensi munculnya berita hoax yang dikapitalisasi dan diorganisir untuk memancing masyarakat dan memecah-belah bangsa. Orang awam menerima berita dengan apa adanya tanpa adanya penyaringan,” kata Warek yang juga pengamat politik ini.

Selain itu menurut Lasmawan isu-isu primordial sebagai identitas diperkirakan akan tetap muncul dalam kontestasi politik ini. Baik yang berbasis Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) akan tetap dimainkan sebagian elit politik, untuk memobilisasi dukungan dan menarik perhatian calon pemilih. “Ancaman penggunaan politik identitas terus menjadi momok yang patut dicermati dan didalami oleh pemangku kepentingan yang berwenang, karena politik identitas akan memicu terjadinya polarisasi masyarakat khususnya sebelum, selama, bahkan pasca pelaksanaan pesta demokrasi tersebut,” ucap akademisi asal Kintamani, Bangli ini.

Munculnya persoalan sosial politik itu perlu diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kampus. Kaum terpelajar harus turut berperan dalam mengembalikan kewibawaan dan kehormatan politik dan demokrasi yang tercoreng oleh para bandit dan petualang politik. Menurutnya kaum terpelajar kampus harus kembali menjadi produsen utama manusia-manusia cerdas dalam kancah politik Indonesia.

Sementara itu Indonesia sebagai negara demokrasi yang multikultural, sedang mengahadapi banyak tantangan dan persoalan. Mulai dari pandemi covid-19 hingga sendi-sendi kehidupan yang lainya. Eksistensi demokrasi menjadi pertaruhan ketika pandemi melanda, termasuk dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 ini. “Yang terpenting saat ini fokus perhatian publik pada pandemi jangan sampai melemahkan fungsi demokrasi, salah satunya melalui kontrol publik pada kebijakan negara,” tegas dia. *k23

Komentar