nusabali

Polri Surplus 213 Pati dan 288 Kombes

  • www.nusabali.com-polri-surplus-213-pati-dan-288-kombes

JAKARTA, NusaBali
Kapolri Jenderal Idham Azis mengungkapkan bahwa saat ini institusinya mengalami kelebihan jumlah personel perwira menengah (pamen) pada pangkat Komisaris Besar (Kombes) dan perwira tinggi (pati) Polri.

Perwira tinggi merupakan golongan pangkat perwira yang paling tinggi dan ditandai dengan pemakaian bintang di pundak. Polri menggunakan pangkat dari yang terendah adalah Brigadir Jenderal, Inspektur Jenderal, Komisaris Jenderal dan Jenderal atau berbintang empat.

Idham mengatakan surplus pamen dan pati itu menjadi salah satu tantangan Korps Bhayangkara dalam sistem mutasi dan promosi di lingkungannya.

"Kombes surplus 288 dan perwira tinggi surplus 213 orang," kata Idham dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, seperti dikutip dari cnnindonesia, Rabu (30/9).

Idham menerangkan saat ini jumlah tersebut berbanding terbalik dengan kebutuhan personel Polri di tingkat Tamtama hingga Ajun Komisaris Besar Polri (AKBP), yakni sebanyak 255.990 personel. Saat ini jumlah rill personil Polri baru sebanyak 416.414 orang. Sedangkan, daftar susunan personel yang disiapkan pihaknya membutuhkan 685.468 orang.

"Upaya yang telah dilakukan Polri adalah dengan mengembangkan ruang jabatan fungsional, promosi jabatan terbuka," kata mantan Kabareskrim tersebut.

Selain itu, dia juga menjelaskan pihaknya mulai mengimplementasikan 13 komponen penilaian dalam melakukan mutasi dan promosi anggota. Idham pun mengaku pihaknya sedang mulai menyusun Peraturan Kapolri (Perkap) tentang sistem manajemen dan standar keberhasilan pembinaan SDM Polri yang berkeunggulan.

Dalam kesempatan itu permasalahan peredaran narkoba menjadi sorotan anggota Komisi III DPR RI. Mereka menilai selama ini yang tertangkap hanya pedagang kecil di tingkat kabupatan/kota. Bukan para bandar narkoba.

Para bandar narkoba ini pun tidak mengenal waktu, karena di masa pandemi Covid-19 tetap melakukan peredaran.  Oleh karena itu, DPR mendorong Kapolri agar lebih gencar lagi memberantas peredaran narkoba demi menyelamatkan generasi muda.

Kapolri menyatakan, terkait narkoba pihaknya serius menangani permasalahan tersebut. Bahkan telah menegaskan kepada Direktur Reserse Narkoba di seluruh Kepolisian Daerah agar mereka tidak menjadi ayam sayur saat berhadapan dengan para pengedar narkoba.

"Saya katakan kepada Dir Narkoba, kalau mereka takut saya cari penggantinya, karena masih banyak "pemain pengganti". Saya ingin Dir Narkoba tidak menjadi ayam sayur," ujar Idham.

Guna meyakinkan anggota Komisi III DPR RI, Kapolri menyatakan, pernyataannya seperti itu bisa di kroscek ke Kapolda-Kapolda di seluruh Indonesia. Menurut Kapolri, dalam menangani masalah narkoba, pihaknya tegas bukan kali ini saja melainkan sudah lama.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2020, Kepolisian RI sendiri telah mengungkap kasus narkoba sebanyak 29.615 perkara dengan 38.690 tersangka. Sementara barang bukti yang diamankan berupa sabu 4,75 ton, ganja 41,5 ton, ekstasi 637.773 butir, heroin 39,4 kg dan kokain 306,8 gram.  *k22

Komentar