nusabali

Pengembangbiakkan Sugar Glider, Hewan Marsupial nan Lucu

Harganya Bervariasi Mulai Rp 600 Ribu hingga Rp 2 Juta

  • www.nusabali.com-pengembangbiakkan-sugar-glider-hewan-marsupial-nan-lucu

DENPASAR, NusaBali
Memiliki hewan peliharaan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dijual rasanya sudah biasa.

Yang tidak lazim, jika hewan peliharaan tersebut adalah Sugar Glider, hewan possum kecil nan menggemaskan yang tergolong dalam keluarga marsupial. Di Denpasar, pemandangan puluhan Sugar Glider yang dikembangkan ini dapat ditemui di kawasan Perumahan Dinas TNI AD Yang Batu, Jalan Kapten Japa.

Dewangga Ibnu Afrizal, demikian nama pemilik rumah grooming Sugar Glider ini, memulai hobinya untuk memelihara Sugar Glider di tahun 2017. Beberapa bulan berselang dan Sugar Glider miliknya pun dikembangbiakkan. “Saya carikan betinanya. Dalam satu tahun jadi sepuluh atau dua belas. Tiap tiga bulan dia beranak dua. Tiga bulan lagi beranak dua, sampai jadi dua belas,” ujarnya.

Hingga kini, pasangan ini telah menjual ratusan, bahkan ribuan Sugar Glider. Di rumahnya sendiri, kini terdapat sekitar 50 Sugar Glider yang terdiri dari beragam jenis yang harganya pun bervariasi. Beberapa jenis yang ada di tempat ini, yaitu jenis mozaik, white face, laucistic, dan classic grey.

Classic grey menjadi jenis yang paling umum dicari, karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan jenis lain. Sementara itu, harga juga bervariasi dari harga Rp 600 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung pada jenis, motif, dan warnanya yang unik.

Perawatan Sugar Glider, ungkap Dewangga, ternyata cukup simpel. Sugar Glider memerlukan perawatan berupa pemotongan kuku setiap tiga minggu sekali. Juga memandikan Sugar Glider setiap semingu sekali. Untuk makanannya, makanan primer Sugar Glider terdiri dari bubur bayi instan. Sementara itu, hewan-hewan ini kadang diberi cemilan berupa buah atau marshmallow. Pemberian makan hewan-hewan ini, bergantung pada tujuan masing-masing pemelihara.

Kadang, terdapat pemelihara Sugar Glider yang menginginkan Sugar Glider yang sehat, maka pemberian makan cukup dengan satu sendok teh bubur bayi instan tersebut di pagi hari dan sore hari. Namun kadang, terdapat pemilik yang menginginkan agar Sugar Glider miliknya memiliki bobot lebih atau obesitas, sehingga tampilan sugar glider akan semakin menggemaskan. “Kalau ingin mengobesitaskan, dari volume (makanan) sedikit saja, tapi intensitasnya yang diperbanyak. Dikit-dikit tapi sering. Tapi kalau saya kan normal, saya beri dua kali sehari, pagi sama sore. Paling sampai sore itu satu sendok teh saja, kan nanti dicampur air jadi mengembang,” jelas pria asal Surabaya ini.

Satu hal yang dilakukan Dewangga dan istrinya dalam menghiasi kandang Sugar Glider, yakni menggunakan hammock mini sebagai tempat tidur atau sleeping pouch bagi para Sugar Glider ini. Sugar Glider yang termasuk dalam keluarga marsupial membuat hewan ini meletakkan bayinya di kantong perut induknya layaknya Kangguru. Maka, Dewangga membuat sleeping pouch  dari kain tersebut agar Sugar Glider yang ia kembangkan merasa nyaman. “Kalau kantong induknya kan kayak gini ibaratnya. Hangat, juga bahannya terbuat dari kain yang lembut. Ada yang pakai batok kelapa, ada yang pakai plastik. Cuma ya lebih senang yang kain. Kalau kain ini dia buang air, kan tembus. Jadi bulunya tetap putih, bersih,” paparnya. *cr74

Komentar