nusabali

Angka Kematian Covid-19 Buleleng Capai 4,4 Persen

  • www.nusabali.com-angka-kematian-covid-19-buleleng-capai-44-persen

Jumlah kematian pasien Covid-19 di Buleleng berjumlah 36 orang dari kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 817 orang.

SINGARAJA, NusaBali
Perkembangan kasus Covid-19
di Buleleng meski berangsur membaik dari segi kemunculan kasus baru dan
jumlah pasien sembuh, masih cukup mengkhawatirkan dari jumlah kasus
meninggal dunia. Persentase kematian pasien Covid-19 di Buleleng hingga
Senin (28/9), mencapai 4,4 persen.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng terakhir mencatat jumlah kematian pasien Covid-19 berjumlah 36 orang dari kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 817 orang. Pasien Covid-19 terakhir yang dinyatakan meninggal dunia adalah seorang pria asal Kecamatan Buleleng pada Senin (28/9). Pria berumur 57 tahun itu sudah menjalani isolasi di RSUD Buleleng sejak Jumat (25/9).

Dia yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng mengeluh batuk, sesak nafas berat, demam, nafsu maka menurun, gelisah, susah tidur hingga sulit bicara. Pasien Covid-19 memang memiliki riwayat penyakit stroke yang dideritanya sejak empat tahun yang lalu.

Wakil Ketua GTPP Covid-19 Buleleng, I Nyoman Sutjidra tak menampik jika persentase kematian pasien Covid-19 di Buleleng memang meningkat. Sebelum diberlakukannya new normal dari catatan Gugus Tugas Kabupaten kematian pasien Covid-19 di Buleleng tidak sampai menyentuh angka 1 persen. Namun saat diberlakukannya new normal 9 Juli lalu, catatan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 meningkat signifikan.

“Memang ada peningkatan tetapi setelah dicek rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal pasti memiliki penyakit penyerta yang memberatkan kondisi pasien, seperti asma, jantung, diabetes, ginjal,” kata Sutjidra yang juga Wakil Bupati Buleleng ini.

Kasus kematian pasien Covid-19 di Buleleng pun mulai tak kenal umur. Di awal kasus kematian pasien Covid-19 di Buleleng disominasi oleh lansia, namun belakangan ini pasien yang masih berada di usia produktif 45 tahun ke bawah juga terkena. “Hampir semua yang meninggal memang punya komorbit (penyekit penyerta,red),” tegas Wabup Sutjidra.

Namun kondisi penyebaran pasca diberlakukannya Pergub 46 dan Perbup 41 tentang Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, diklaim Wabup yang juga seorang dokter spesialis kandungan ini menunjukkan perkembangan lebih baik. Seperti catatan kasus Senin (28/9), penambahan kasus konfirmasi baru hanya berjumlah 4 orang, tersebar 3 orang di Kecamatan Buleleng dan 1 orang di Kecamatan Sawan.

Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh kemarin berjumlah 9 orang. Empat di antaranya dari Kecamatan Buleleng, 3 orang dari Kecamatan Seririt, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sawan dan Sukasada. Jumlah pasien sembuh yang mendapatkan diagnosis klinis dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) menambah kasus pasien sembuh kumulatif terakhir menjadi 733 orang.

Pasien yang hingga saat ini masih menjalani perawatan tersisa 48 orang, 30 orang menjalani isolasi mandiri dan 18 orang lainnya diisolasi di rumah sakit negeri dan swasta karena bergejala sedang hingga berat.  “Perkembangan kasus masih fluktuatif, dua pekan kemarin sempat di bawah dua digit tetapi kemarin naik lagi menjadi dua digit, sehingga masyarakat tetap kami harapkan mendisiplinkan diri dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu yang paling penting. Kalau prokes sudah dilakukan dengan taat niscaya kita bisa mengatasi Covid-19 di Buleleng ini,” jelas Wabup asal Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan ini.*k23

Komentar