nusabali

Desa Adat Siapkan 700 Slot Pedagang di Pantai Kuta

  • www.nusabali.com-desa-adat-siapkan-700-slot-pedagang-di-pantai-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta selaku pengelola objek wisata Pantai Kuta berencana membuka aktivitas bagi para pedagang di sepanjang pantai yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung itu.

Rencananya, pada awal pembukaan dengan menyediakan 700 slot stand/lapak dagangan di objek wisata tersebut.  Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista menerangkan rencana pembukaan kembali bagi pedagang yang berjualan di sepanjang kawasan Pantai Kuta itu sebagai upaya untuk menggerakkan kembali perekonomian masyarakat di wilayah Kuta. Pasalnya, masyarakat yang berjualan di kawasan pantai itu sudah lama ‘tutup’ karena pandemi Covid-19, sehingga tidak memiliki penghasilan. Dalam rencana pembukaan itu, pihaknya baru bisa merealisasikan sebanyak 700 lapak dagangan.

“Kami sudah merencanakan membuka lapak pedagang. Kami sudah mengkaji semuanya, dan besok (hari ini) akan rapat di desa. Nah, dari rapat itu nantinya akan ada keputusan pasti kapan pembukaannya,” ungkap Wasista, Senin (28/9) sore.

Menurut Wasista, untuk teknis pembukaan lapak dagangan di sepanjang kawasan Pantai Kuta itu sudah dirancang, mulai dari penempatan jarak dan titik pedagang satu dengan yang lainnya, serta jenis dagangannya. Sehingga, dari 700 pedagang tersebut tidak menjual barang dagangan yang sama.

“Karena pada pembukaan pertama baru 700 saja, tentu ada pembatasan-pembatasan dari kami. Mulai dari jarak aman maupun penerapan protokol kesehatan lainnya yang harus ditaati. Selain itu, untuk pedagang juga diseleksi jenisnya. Sehingga ada variasi antara pedagang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian bisa memberikan pilihan bagi wisatawan/pembeli,” ujar Wasista.

Masih menurut Wasista, karena skala pembukaan aktivitas bagi pedagang yang merupakan warga Kuta, pihaknya menyeleksi secara detail pedagang tersebut. Dari tiga lokasi yang ada yakni sepanjang Pantai Kuta, Pasar Seni, dan Pasar Senggol, hanya diperbolehkan membuka usaha di salah satu lokasi saja. “Kalau ada warga yang memiliki tiga kupon untuk berdagang di masing-masing lokasi itu, tentu kami akan memperbolehkan satu lokasi saja. Misalnya, kalau warga tersebut memilih di kawasan Pantai Kuta, untuk dua lokasi lainnya (Pasar Seni dan Pasar Senggol) akan ditiadakan. Kami berikan ke warga lainnya di dua lokasi itu,” jelas Wasista.

Wasista juga menggarisbawahi, realisasi pembukaan slot pedagang di kawasan Pantai Kuta masih menunggu keputusan dalam rapat desa yang digelar pada Selasa (29/9). Nantinya, hasil rapat itu akan dikoordinasikan dengan Pemkab Badung dalam menentukan tanggal pasti dibukanya akses bagi pedagang untuk berjualan. Apalagi, saat ini Pemkab Badung juga masih melakukan kajian mendalam untuk penataan lapak pedagang di sepanjang Pantai Kuta.

“Untuk kepastian kapan buka, besok (hari ini) baru kita ketahui. Nah, kalau sudah sepakat di desa, akan diteruskan ke Pemkab Badung. Bagaimana pun keputusan dari pemkab akan menjadi dasar atau landasan kami memberi kesempatan bagi pedagang untuk berjualan di pantai. Tentunya, 700 slot itu yang kami ajukan pada pembukaan awal,” beber Wasista. *dar

Komentar