nusabali

Anatomi dan Otonomi Tubuh

  • www.nusabali.com-anatomi-dan-otonomi-tubuh

Anatomi tubuh adalah sebuah bidang khusus yang mempelajari struktur tubuh manusia.

Prof Dewa Komang Tantra MSc PhD

Pemerhati Masalah Sosial dan Budaya


Tubuh manusia terdiri atas sistem, organ, jaringan, dan sel. Sedangkan, otonomi tubuh merupakan hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri organ, jaringan, dan sel tersebut. Sistem, organ, jaringan, dan sel manusia memiliki landasan yang relatif statis. Sedangkan, otonomi tubuh memiliki prinsip dialektika yang dikemukakan oleh Peter L Berger (1991). Prinsip tersebut terdiri atas eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

Dengan eksternalisasi, kesadaran itulah yang menggerakkan perilaku sosial untuk membentuk kebudayaan. Dengan internalisasi, basis material ikut menentukan kesadaran. Dengan fakta-fakta objektif, realitas sosial yang nyeleneh ikut menentukan kemunculannya. Mungkin, prinsip Berger dapat mengurai alasan seorang remaja putri mudah menyerahkan keperawanannya kepada lelaki yang dekat dengannya. Awalnya, dia sangat taat asas, tetapi ketika hubungan asmaranya kandas, iapun rela menyerahkan kegadisannya kepada setiap lelaki yang jadi kekasihnya.

Lain seks bebas, lain pula pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa ditaksir meningkat setiap harinya. Menurut Kepala Bagian Humas BNN Kombes (Pol) Sumirat Dwiyanto, pelajar dan mahasiswa masih menjadi kelompok rentan pengguna narkoba. Lemahnya pengawasan orangtua dan labilnya psikologi remaja membuat mereka mudah terjerumus menggunakan narkotika. Kecenderungan yang sama juga terlihat pada data tersangka narkoba berstatus mahasiswa. Menurutnya, naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat minimnya keinginan melakukan rehabilitasi. Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Devi Rahmawati, menilai bahwa usia remaja dan mahasiswa rentan terpapar narkotika karena belum mencapai tingkat kematangan memadai.

Pelecehan seksual terhadap anak menambah kelamnya suasana. Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual. Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual.  Atau, memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk anak dan sebagainya. Efek kekerasan seksual terhadap anak, antara lain: depresi, gangguan stres pascatrauma, kegelisahan, kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa, atau  cedera fisik. Pelecehan seksual oleh anggota keluarga adalah bentuk inses yang dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis jangka panjang.

Di Bali, ada banyak contoh krama Bali yang tidak menghomati anatomi tubuh mereka. Mereka melepas kehormatan tubuhnya dengan merokok, trek-trekan, pergaulan bebas, kekerasan seksual, mengonsumsi miras, berkaraoke ria, memarginalkan kearifan, prostitusi remaja, atau pemalakan. Mereka terobsesi oleh otonomi tubuhnya, terlipur oleh liberasi untuk kepentingan praksis emansipatoris. Akibatnya, nilai-nilai religius menjadi kurang berharga. Transedensi perilaku tidak dijadikan bagian penting dalam pembentukan budaya kebaliannya.

Eksternalitas yang dihadapi oleh krama Bali yang memiliki  anatomi sosio-religius adiluhung harus dikendalikan, dibatasi ruang, waktu, dan patrumnya, sehingga efek negatif terhadap kebudayaannya dapat diminimalkan. Objektivasi terhadap pengaruh global harus dapat dikendalikan melalui transedensi terkendali. Dengan demikian krama Bali, tua muda atau remaja dapat menghayati keluhuran dan kearifan budaya sendiri. Pencitraan melalui pariwisata budaya harus dapat menumbuhkan kreativitas untuk membangun kebudayaan sendiri.

Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sedangkan, inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel terikatnya. Pariwisata budaya Bali sangat kreatif, namun inovasinya kurang, khususnya yang menciptakan kesejahteraan sosial berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat. Bagaimana petani bisa dihidupi dari pariwisata yang jasanya dimanfaatkan untuk mengeruk dolar? Bagaimana karyawan industri pariwisata disejahterakan, walau dalam suatu situasi MEA? Bagaimana alam Bali dilestarikan, walau kebutuhan akan objek wisata berkecenderungan meningkat? Bagaimana, bagaimana dan bagaimana agar tiga prinsip Berger tidak mendatangkan prahara bagi Bali? Semoga semua arif dalam mengendalikan diri. *

Komentar