nusabali

Asprov dan Askab/Askot Bahas Nasib Kompetisi Liga 3

  • www.nusabali.com-asprov-dan-askabaskot-bahas-nasib-kompetisi-liga-3

SINGARAJA NusaBali
Asprov PSSI bersama Asosiasi Kabupaten/Kota (Askab/Akot) di Bali akan membahas kepastian Liga 3 Zona Bali, dalam rapat virtual minggu depan.

Jika Askab dan Askot menginginkan Liga 3 tidak diputar, baru akan dibuatkan surat resmi dan diteruskan ke PSSI Pusat.  "Kalau klub kan sepakat tidak ambil bagian dalam Kompetisi Liga 3. Tapi kami juga ingin mendengar suara Askab dan Askot. Bagaimanapun juga, mereka pelindung klub bersangkutan," kata Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali, Gede Made Anom Prenatha, Sabtu (26/9).

Menurut Anom Prenatha, Askab dan Askot harus dilibatkan, karena mereka pemilik klub. Misalnya, Perseden Denpasar itu klub bentukan Askot PSSI Denpasar, begitu juga PS Badung itu klub di bawah Askab Badung, dan masih ada klub lainnya. Pertimbangan dari Askab dan Askot menjadi hal yang sangat mutlak untuk mengambil kesimpulan.

"Harapan kami rapat virtual dengan Askab dan Askot bisa dilakukan minggu-minggu ini. Sebab, hasilnya akan dilaporkan ke PSSI Pusat, dengan surat resmi," kata Anom Prenatha.

Untuk itu, hasil rapat dengan Askab dan Askot akan dipakai rujukan mengambil sikap nantinya. Apalagi klub peserta juga sepakat untuk menunda gelaran Liga 3 tahun ini. Dan, jika pihak Askab dan Askot juga tetap ingin menunda, bisa disimpulkan liga 3 untuk tahun ini ditiadakan. Dengan catatan, kita tunggu dulu hasil pastinya rapat virtual zoom meeting.

Sementara itu hasil rapat virtual Liga 3 Bali dihadiri beberapa klub, yakni  FPA Bali, Bali FC, Perseden Denpasar, PS Badung, Sportivo Buleleng, Undiksha FC, Sulut Bali FC, Tunas Muda Ubud dan Perst Tabanan. Hampir seluruh sepakat menunda Liga 3, karena kesulitan menggelar kompetisi di tengah wabah Covid-19. Hal itu  sulit dan hampir mustahil dilakukan. Apalagi ada surat edaran Gubernur Bali yang membatasi kegiatan di luar rumah dalam rangka menekan perkembangan Covid-19 ini. *dek

Komentar