nusabali

Klungkung Rancang Pinjaman Dana

Tingkatkan Pelayanan Air Minum dan Kesehatan

  • www.nusabali.com-klungkung-rancang-pinjaman-dana

SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung merancang pinjaman dana untuk peningkatan sarana air minum dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Klungkung.

Rancangan itu terungkap saat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar rapat dengan unsur pimpinan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), melalui video conference, dari ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Kamis (24/9).

Racangan pinjaman juga serangkaian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di daerah. Dalam rapat itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Klungkung I Dewa Putu Griawan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, dan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Klungkung I Wayan Wasta.

Bupati Suwirta menjelaskan alasan melakukan peminjaman di bidang air minum, yakni untuk mencukupi kebutuhan air bagi wisatawan di Kecamatan Nusa Penida. Pulau ini kini berfungsi sebagai titik ungkit pendapatan daerah Klungkung. Sedangkan peminjaman di bidang pelayanan  kesehatan khususnya di rumah sakit, untuk penanganan kasus Covid-19.

Terkait dua hal itu, Bupati Suwirta meminta PDAM Klungkung dan RSUD Klungkung agar bergerak cepat dan dapat menangkap peluang yang ada. “Saya optimis jika kedua sarana itu mendapatkan bantuan dari PT SMI. Peningkatan sarana ini akan dapat menambah PAD Klungkung dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat Klungkung,” ujar Bupati Suwirta.

Selain itu, Bupati juga mengajak instansi terkait agar perhatian terhadap kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pusat ke Klungkung. "Jangan sampai disia-siakan, mari berproses untuk menjadikan Klungkung unggul dan sejahtera,” ajak Bupati Suwirta.

Perwakilan PT Sarana Multi Infrastruktur SMI Nanang menyampaikan perusahaan SMI merupakan perusahaan pembiayaan khusus infrastruktur. Perusahaan ini didirikan untuk menjadi agen percepatan pembangunan 10 sektor infrastruktur di Indonesia. Perusahaan ini juga mendukung skema kerjasama badan usaha pemerintah.

10 sektor infrastruktur dasar tersebut yakni ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, rollings stock kereta api, minyak dan gas, energi efisiensi, air minum, jalan dan jembatan, irigrasi, dan manajemen air limbah serta persampahan. Sedangkan, enam sektor infrastruktur sosial yang bisa dibiayai PT SMI adalah rumah sakit, infrastruktur pemasyarakatan, infrastruktur pendidikan, infrastruktur kawasan, pasar, dan infrastruktur pariwisata," katanya.

Nanang menambahkan, kriteria dalam mendapatkan bantuan dana dari PEN yakni adanya perencanaan, pengeluaran yang tercatat dengan baik, penyerapan tenaga kerja, penyerapan bahan-bahan lokal, dan dampak kepada sosial ekonomi. *wan

Komentar