nusabali

Menparekraf Didorong Kembangkan Desa Wisata

  • www.nusabali.com-menparekraf-didorong-kembangkan-desa-wisata

JAKARTA, NusaBali
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan, selama ini mancanegara mengenal Indonesia dengan wisata pedesaan.

Namun sayang wisata pedesaan masih bisa dihitung dengan jari. Fikri meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio agar mengembangkan potensi desa wisata.

"Menurut UNWTO, pertumbuhan rural tourism 6 persen. Kita jangan sampai kehilangan kesempatan untuk mengambil peluang ini, membangkitkan pariwisata setelah dihajar pandemi,” ujar Fikri menyitat data UN World Travel Organazisation, Kamis (24/9).

Di Indonesia sendiri, lanjut Fikri, ada empat desa wisata yang dikenal mancanegara. Bahkan masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan di Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD). Desa wisata tersebut adalah Desa Pemuteran dan Desa Penglipuran di Bali. Lalu Desa Nglanggeran dan Desa Pentingsari di Jogjakarta.

Keempat desa wisata tersebut berhasil mendunia berkat upaya dan kearifan lokal warganya yang kompak mempertahankan konservasi lingkungan dan budaya. “Jadi jangan anggap remeh lingkungan, kita mestinya menjadikan isu pembangunan berkelanjutan tersebut dalam pengembangan desa-desa wisata lainnya,” ucap Fikri.

Fikri pun menegaskan, perlunya pengarusutamaan isu lingkungan, khususnya ke dalam perencanaan pembangunan masyarakat pedesaan. Apalagi 90 persen wilayah NKRI adalah desa sehingga jika sepertiganya saja dikembangkan dalam pariwisata berkelanjutan, akan menguatkan level pariwisata Indonesia secara global.

Untuk itu, Fikri meminta Menparekraf memfokuskan kebijakan kepada pembangunan pariwisata. Terutama di pedesaan, mengacu pada panduan UNWTO tentang destinasi wisata yang berkualitas (Quality Destination). Termasuk didalamnya adalah respect for the environment and human heritage atau lingkungan dan warisan budaya.

Selain itu, Fikri juga menekankan pentingnya pengelolaan manajemen destinasi di desa wisata dalam rangka menuju kualitas yang diharapkan. “Oleh karena itu, perlu adanya koneksi dan kerjasama yang baik antar instansi pemerintah. Dalam hal ini antara Kemenparekraf dengan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mewujudkan pembangunan desa wisata berkelanjutan,” papar Fikri. *k22

Komentar