Bersinergi dengan Pemda, Bali United Dipuji PT LIB
JAKARTA, NusaBali
Dirut Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menegaskan, klub perlu bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda).
Hal itu dilakukan agar stadion mendapat perawatan terbaik. Dia mencontohkan, klub Bali United yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar bersinergi dengan pemerintah daerah setempat.
"Bali United bekerjasama dengan Pemda selama 10 tahun. Mereka mengemasnya dengan baik. Di stadion ada cafe dan merchandise store. Ini jadi contoh klub lainnya, karena bersinergi dengan Pemda perlu dilakukan," ujar Akhmad Hadian, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara virtual bersama Komisi X DPR RI terkait RUU Sistem Keolahragaan Nasional, Kamis (24/9).
Hadian mengatakan itu, karena melihat ada salah satu Pemda yang sukses mendatangkan penonton saat pertandingan berlangsung. Bahkan stadion tersebut penuh. Namun saat stadion tidak menggelar pertandingan, terlihat kumuh dan rusak. Hal ini karena mereka tidak memiliki biaya cukup untuk perawatan.
Berbeda bila klub bersinergi dengan Pemda. Mereka dapat berkreasi membuat kegiatan yang dapat mendatangkan penghasilan, sekaligus untuk biaya operasional. Akhmad Hadian mengatakan, saat ini sepakbola di Indonesia infrastrukturnya terpisah antara klub dan pemilik stadion.
Menurutnya, klub-klub di Indonesia belum memiliki stadion sendiri. Berbeda dengan klub di Eropa seperti Manchester United yang punya stadion Old Trafford dan Manchester City di Etihad Stadium.
Mereka memperoleh pendapatan meski tidak ada pertandingan. Yakni, menjual tiket kepada masyarakat melihat stadion tersebut. Pendapatan di luar pertandingan itu pun cukup besar sehingga dapat digunakan untuk mengelola stadion. Jika stadion bagus ada sport tourism, yakni wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik berkunjung ke stadion. *k22
"Bali United bekerjasama dengan Pemda selama 10 tahun. Mereka mengemasnya dengan baik. Di stadion ada cafe dan merchandise store. Ini jadi contoh klub lainnya, karena bersinergi dengan Pemda perlu dilakukan," ujar Akhmad Hadian, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara virtual bersama Komisi X DPR RI terkait RUU Sistem Keolahragaan Nasional, Kamis (24/9).
Hadian mengatakan itu, karena melihat ada salah satu Pemda yang sukses mendatangkan penonton saat pertandingan berlangsung. Bahkan stadion tersebut penuh. Namun saat stadion tidak menggelar pertandingan, terlihat kumuh dan rusak. Hal ini karena mereka tidak memiliki biaya cukup untuk perawatan.
Berbeda bila klub bersinergi dengan Pemda. Mereka dapat berkreasi membuat kegiatan yang dapat mendatangkan penghasilan, sekaligus untuk biaya operasional. Akhmad Hadian mengatakan, saat ini sepakbola di Indonesia infrastrukturnya terpisah antara klub dan pemilik stadion.
Menurutnya, klub-klub di Indonesia belum memiliki stadion sendiri. Berbeda dengan klub di Eropa seperti Manchester United yang punya stadion Old Trafford dan Manchester City di Etihad Stadium.
Mereka memperoleh pendapatan meski tidak ada pertandingan. Yakni, menjual tiket kepada masyarakat melihat stadion tersebut. Pendapatan di luar pertandingan itu pun cukup besar sehingga dapat digunakan untuk mengelola stadion. Jika stadion bagus ada sport tourism, yakni wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik berkunjung ke stadion. *k22
1
Komentar