nusabali

Fisik Atlet PON Turun

  • www.nusabali.com-fisik-atlet-pon-turun

Kalau fisik menurun itu pasti. Itu sangat kami rasakan. Ini karena pola latihan, misalnya lari dengan tidak bebas kami lakukan.

DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 sejak Maret lalu mengakibatkan kondisi fisik atlet PON mengalami penurunan. Hal itu tak dapat dihindarakan karena para atlet merasa terbatas dalam menjalani pola latihan. Selain minim latihan tatap muka, keterbatasan bergerak juga jadi penghalang bagi atlet untuk menjaga kondisi fisik.

Hal itu terutama saat dalam latihan lari. Program lari yang dilakukan secara bebas saat masih belum ada Virus Corona sangat menunjang kondisi fisik selalu fresh. Namun dengan sosial distancing diterapkan dan wajib pakai masker, membuat atlet merasa aktivitasnya tidak leluasa.

"Kalau fisik menurun itu pasti. Itu sangat kami rasakan. Ini karena pola latihan dengan berlari tidak bebas kami lakukan. Dulu kan bebas sekali mau lari kemana, kalau saat ini sangat hati-hati, bahkan terbatas gerakannya," ucap Kornelis Kwangu Langu, Kamis (24/9).

Petinju kelas layang ringan 49 kg itu mengakui, pola latihan sangat mempengaruhi fisik atlet. Kalau dulu latihannya maksimal, sehingga saat tes fisik tahap pertama Februari lalu, kata Kornelis, kondisinya mendekati level 14. Namun saat ini diakui sulit mendekati level fisik seperti dulu lagi.

Apalagi latihan tatap muka masih dibatasi. Hanya bisa melakukan joging dan pukul samsak secara mandiri di rumah. Jelas itu tidak efektif dalam meningkatkan fisik. Apalagi tidak bebas menjalani program latiahn lari, karena kawatir terpapar Covid-19 jika berada di luar rumah.

Sadar akan fisik menurun karena tergantung pola latihan, kata Kornelis, saat ini dia hanya menjaga tubuh agar bugar. Meski bugar, tapi belum tentu fisik sempurna. Meskipun dia sendiri berharap fisiknya bisa bertahan jika KONI Bali jadi menggelar tes fisik.

"Kalau sekarang ada tes fisik, selaku atlet senior siap dan berusaha memberikan yang terbaik. Tapi apapun hasilnya kita maklumi. Kondisi Covid-19 sangat berdampak buat olahraga juga. Karena latihan sangat terbatas," papar Kornelis.

Atlet PON lainnya dari cabor judo Gede Ganding Kalbu Soethama mengakui akibat Pandemi Covid-19, dirinya kurang latihan teknik dan lari. Kurang lari sangat berdampak pada kondisi fisik. Acuan atau target kondisi fisik tetap seperti saat Pelatnas SEA Games.

"Kalau penurunan pasti ada, sparring juga tidak bisa dilakukan akibat Virus Corona. Jadi program latihannya memang terbatas," tutur pejudo asal Denpasar itu.

Sedangkan atlet Muaythai PON Bali, Luh Mas Sri Dianawati menegaskan kesiapannya jika Oktober ada tes fisik tahap kedua. Kesiapan itu karena program latihan juga demikian.  "Terpenting tes fisik harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19," tegas Luh Mas Sri Dianawati. *dek

Komentar