nusabali

Rendah, Animo Desa Wisata Verifikasi Objek

  • www.nusabali.com-rendah-animo-desa-wisata-verifikasi-objek

Mengenai penyebab masih minim geliat desa wisata untuk veriikasi, jajaran Dispar akan turun langsung ke lapangan untuk mencari tahu akar permasalahannya.

SEMARAPURA, NusaBali

Animo pengelola desa wisata di Klungkung untuk memohon verifikasi objek wisata desa ke pemerintah, di tengah pandemi Covid-19 ini, ternyata masih rendah. Bahkan, dari 18 desa wisata di Kabupaten Klungkung hanya satu desa wisata yang terverifikasi dari Dinas Pariwisata, yakni Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung AA Gede Putra Wedana, saat ditemui Kamis (24/9) pagi. "Baru Desa Wisata Bakas yang sudah kami verifikasi untuk membuka kembali objek wisata di tengah pandemi. 17 desa wisata lainnya belum verifikasi, namun beberapa masih berproses," ujar Agung Wedana.

Mengenai penyebab masih minim geliat desa wisata untuk veriikasi, jajaran Dispar akan turun langsung ke lapangan untuk mencari tahu akar permasalahannya. "Intinya kami mendorong desa wisata untuk bangkit. Karena bisa berimbas pada sektor ekonomi masyarakat sekitar," ujar Kepala Dinas yang baru dilantik Jumat (11/9).

Mantan Camat Dawan ini menambahkan, sebaliknya sejumlah objek di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, yang belum ditetapkan sebagai desa wisata juga sudah ada yang buka. Namun, mereka sudah diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. "Baik pengelola maupun pengunjung sudah menerapkan protokol kesehatan," imbuh Agung Wedana.

Saat ini, kunjungan wisata masih dominan dari kalangan wisatawan lokal. Baik di Klungkung daratan maupun Nusa Penida. "Mudah-mudahan Covid-19 segera reda hingga kondisi ini segera kembali normal," harapnya. Di satu sisi, lanjut Agung Wedana, penyedia akomodasi pariwisata kian bertambah yang terverifikasi, salah satunya Adiwana Warnakali Hotel, di Nusa Penida.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan dengan mulai beroperasinya hotel ini di tengah pandemi, diharapkan akan dapat membangkitkan semangat para pengusaha yang lain untuk ikut bangkit bersama menjalankan roda perekonomian lewat sektor pariwisata. "Dengan bangkitnya pariwisata diharapkan juga akan berimbas ke sektor lainnya. Namun tetap dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Bupati juga mengajak semua pihak untuk berinovasi dalam menjaga alam Nusa Penida. Karena berkat inovasi pula, PAD Klungkung mampu meningkat dari Rp 67 miliar menjadi Rp 225 miliar yang sebagian besar berasal dari sektor pariwisata di Nusa Penida.

Bupati Suwirta juga menjamin akan terus menjaga iklim investasi di Nusa Penida. Kepada para pelaku usaha didorong untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan di Nusa Penida. Serta ikut menjaga alam Nusa Penida sehingga bisa tetap berkelanjutan. "Mari kita bersama sama menjaga Nusa Penida, jaga lingkungan dengan mengolah sampah dan limbah masing masing sehingga pariwisata bisa terus berkelanjutan," ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.

Sebelumnya, penyedia akomodasi pariwisata sudah diverifikasi oleh Dinas Pariwisata sebagai syarat bisa beroperasi di tengah pandemi Covid-19 ini. Lebih dari 100 penyedia akomoasi ang sudah diverifikasi. "Dalam situasi seperti sekarang ini pelaku pariwisata juga tetap melakukan promosi, kami di dinas menggencarkan verifikasi bagi pelaku pariwisata maupun desa wisata yang sudah memenuhi persyaratan dalam penerapan protokol kesehatan," ujar Bupati. Verifikasi tersebut diprioritaskan bagi penyedia akomodasi yang sudah berizin. Sedangkan yang belum berizin harus memiliki fakta integritas berupa sedang proses pengurusan izin. *wan

Komentar