nusabali

Bos Koperasi yang Hilang Terlacak di DIY

Istrinya jadi Terlapor Kasus Arisan Bodong Rp 1 Miliar

  • www.nusabali.com-bos-koperasi-yang-hilang-terlacak-di-diy

Korban Trisulis mengaku terlapor adalah Evelyn Amanda Wijaya, 34, yang diduga Chyntia Dini Poernamasari yang melaporkan suaminya, Kadek Rifki Cahyadi hilang di Polsek Denpasar Selatan.

DENPASAR, NusaBali

Misteri menghilangnya bos koperasi Kadek Rifki Cahyadi, 36, yang dilaporkan oleh istrinya, Chyntia Dini Poernamasari, 31 pada 27 Januari 2019 di Polsek Denpasar Selatan mulai terkuak. Bos Koperasi Wira Satya ini diduga berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah istrinya diduga terlibat kasus penipuan dan penggelapan uang arisan di Yogyakarta sebesar Rp 1 miliar.

Informasi yang diperoleh NusaBali dari seorang korban penipuan arisan di Yogyakarta yang mengaku bernama Trisulis mengatakan dia mengalami kerugian sebesar Rp 22 juta. Korban Trisulis mengaku yang mengadakan arisan di Yogyakarta adalah Evelyn Amanda Wijaya, 34. Perempuan itu diduga kuat adalah, Chyntia Dini Poernamasari yang melaporkan suaminya, Kadek Rifki Cahyadi hilang di Polsek Denpasar Selatan.

Dugaan itu muncul setelah perempuan yang akrab disapa Amanda itu membawa kabur uang arisan dari ratusan orang yang jumlahnya Rp 1 miliar lebih. Dari berbagai informasi diketahui para korban bahwa perempuan itu awal tahun 2019 melaporkan suaminya hilang di Polsek Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Selain itu foto SIM dari Kadek Rifki yang diamankan polisi di Bali sama persis dengan suami dari pelaku. Pria penghobi mancing itu berada di Yogyakarta bersama Amanda.

"Yang ikut arisan itu istri saya. Istri saya ikut arisan karena banyak orang yang ikut. Tertarik melihat banyak temannya, istri sayapun ikut. Ada ratusan orang yang ikut. Ada yang ikut setor Rp 50 juta. Bahkan ada yang setor Rp 100 juta. Kalau ditotal jumlah uangnya Rp 1 miliar lebih," ungkap Trisulis.

Arisan itu berawal dari jual beli tas bermerk oleh pelaku yang diketahui memiliki KTP Badung dengan nama Chyntia Dini Poernamasari. Dari pengakuan Trisulis, pelaku menjual tas bermerk itu di bawah harga. Kalau tas seharga Rp 1 juta dijual Rp 700 ribu. Dari situ pelaku mendapat ratusan pelanggan. Ratusan pelanggan itu selanjutnya diajak arisan. Karena sudah dianggap baik para korban tidak menaruh curiga terhadap pelaku dan mau ikut arisan.

Dari pengakuan Trisulis juga sejak mulai arisan awal tahun 2020 uang arisan dari ratusan peserta itu disetor ke rekening seorang perempuan di Solo, Jawa Tengah. Pelaku mengaku bahwa pemilik rekening itu adalah ibunya. "Amanda (pelaku) mengaku kepada teman arisannya bahwa suaminya hobi mancing. Cerita itu diungkap pelaku sendiri setelah suaminya membeli dua alat mancing seharga Rp 30 juta," tutur Trisulis.

Dari berbagai fakta tersebut entah kebetulan atau tidak bahwa pelaku penipuan dan penggelapan yang diceritakan itu orang yang sama. Itu dilihat dari foto SIM orang yang dilaporkan hilang di Polsek Denpasar Selatan itu sama dengan yang ditemukan korban arisan di Jogja. Selain itu hobi mancing dari suami pelaku penipuan itu sama seperti pengakuan dari pelapor di Polsek Denpasar Selatan dalam keterangannya saat membuat laporan.

"Kami sudah lapor ke Polda DIY dan Polres Bantul. Sebelumnya kami tidak tahu kalau perempuan itu melaporkan suaminya hilang di Bali. Setelah bermasalah barulah kami mengetahuinya. Arisan itu seperti tanam saham. Siapa yang mau terima pertama dan terakhir biaya administrasinya beda," ungkap Trisulis.

Kadek Rifki Cahyadi diketahui pergi meninggalkan rumahnya di Jalan Tukad Balian, Gang Wirasatya VII, Nomor 3 A, Kecamatan Denpasar Selatan 26 Januari 2019. Pada saat itu korban pergi meninggalkan rumah menggunakan mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA. Pada saat itu, Kadek Rifki pamit untuk tagih uang koperasi. Hingga keesokan harinya, Kadek Rifki tak kunjung pulang.

Karena tak kunjung pulang, Chyntia Dini Poernamasari lapor ke Polsek Denpasar Selatan. Setelah membuat laporan di Polsek Denpasar Selatan mobil yang digunakan, Kadek Rifki ditemukan di jurang sedalam 30 meter di kawasan Banjar Asah, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng 27 Januari 2019.

Menariknya pada saat mobil itu ditemukan polisi, Kadek Rifki tidak ditemukan. Jejak di sekitar lokasi TKP pun tidak ada. Yang membuat polisi semakin sulit mengungkap kasus tersebut karena, Chyntia Dini Poernamasari tidak pernah mau dimintai keterangannya di Polsek Denpasar Selatan maupun di Polres Buleleng.

Tak hanya itu, perempuan satu anak itu kabur meninggalkan rumah kontrak mereka di di Jalan Tukad Balian, Gang Wirasatya VII, Nomor 3 A, Kecamatan Denpasar Selatan beberapa hari setelah melaporkan suaminya hilang. Sudah hampir dua tahun berlalu, kasus yang menyita perhatian itu belum berhasil diungkap Polsek Denpasar Selatan dan Polres Buleleng.

Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya dikonfirmasi, Kamis (24/9) mengaku belum memeriksa, Chyntia Dini Poernamasari. Sudah beberapa kali dipanggil untuk dimintai keterangan namun tidak pernah datang ke Polsek. Bahkan polisi datang ke rumah kontrak mereka di Jalan Tukad Balian sudah tidak ada. *pol

Komentar