nusabali

Dirlantas Atensi Kasus Lakalantas yang Tinggi

Januari-Agustus Terjadi 1.350 Kecelakaan di Bali

  • www.nusabali.com-dirlantas-atensi-kasus-lakalantas-yang-tinggi

DENPASAR, NusaBali
Direktur Lalulintas Polda Bali, Kombes Pol Indra yang baru menjabat beberapa pekan langsung memberikan atensi khusus terkait tingginya angka lakalantas di Bali.

Dimana, selama Bulan Januari hingga Agustus 2020, terjadi 1.350 kasus kecelakaan karena pelanggaran yang didominasi kalangan pelajar.

Kombes Indra menilai angka ini cukup tinggi melihat saat ini masih ada pembatasan karena pandemic Covid-19. "Pergerakan masyarakat masih banyak dan kecelakaan juga tinggi tercatat 1.350 kecelakaan sejak Bulan Januari sampai sekarang," bebernya pada Rabu (23/9).

Diungkapkannya, kecelakaan rata-rata disebabkan oleh sepeda motor dengan pelanggaran mayoritas tidak menggunakan helm, mengendarai motor dengan kecepatan tinggi serta tidak tertib di jalan. Selain itu, model pelanggaran terjadi lebih banyak disebabkan tabrak depan dan samping, serta tabrakan adu jangkrik. "Menyalip tidak melihat situasi depan, langsung nyalip. Keluar dari gang kecil ke jalan besar, tidak memastikan aman langsung nyelonong tancap gas. Itu juga berpotensi terjadinya kecelakaan lalulintas," beber perwira melati tiga dipundak itu.

Perwira yang pernah menjabat Ka.SPN di Polda Riau ini turut menghimbau agar masyarakat di Bali bisa meminimalisir atau setidaknya mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas. Menurutnya, terjadinya kecelakaan lalulintas diawali dengan pelanggaran. Namun, bagaimana masyarakat bisa meminimalisir pelanggaran tersebut demi keselamatan bersama.  "Masyarakat harus bisa kita berikan pemahaman bahwa di jalanan itu bukan hanya kita, tapi masih banyak orang lain. Jangan sampai orang lain sudah tertib gara-gara kita tidak tertib semua jadi korban. Semua harus tertib," tegasnya.

Dilihat dari angka kecelakaan di usia produktif sangat mendominasi, yakni usia 16 tahun sampai 30 tahun. Nah, di usia 16 ini tergolong masih dibawah umur, bahkan ada usia yang dibawah itu sudah diberikan orang tuanya naik kendaraan. "Pihak orang tua jangan bangga berikan motor ke anaknya. Jangan bangga anak kita sudah bisa naik motor keliling bolehlah, tapi belum waktunya dia. Kebanyakan kita ini bisa mengendarai tapi tidak paham aturan. Inikan bahaya," ungkapnya.

Untuk mencegah tingginya angka lakalantas di Bali, tegas Kombes Indra, pihak Ditlantas Polda Bali akan melakukan sosialisasi di sekolah sekolah dan diteruskan kepada orang tua murid. Namun karena saat ini masih masa pandemi, pihaknya akan memanfaatkan jejaring media sosial sebagai langkah awal sosialisasi. *rez

Komentar