nusabali

Pedagang Kembali Berjualan di Pasar Desa Adat Penarungan

  • www.nusabali.com-pedagang-kembali-berjualan-di-pasar-desa-adat-penarungan

MANGUPURA, NusaBali
Pedagang pasar Desa Adat Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, sudah kembali berjualan, menyusul rampungnya perbaikan pasar yang ludes terbakar pada 3 Agustus 2020 lalu.

Perbaikan pasar yang menghabiskan biaya Rp 260 juta itu sengaja dikebut pengerjaannya. Bahkan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan perhatian khusus dengan menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memperbaiki secara cepat.

“Pengerjaanya sudah rampung sebelum Galungan (16 September 2020). Oleh desa adat setempat juga sudah diplaspas,” kata Kadis PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, Senin (21/9).

Menurut birokrat asal Tabanan, itu perbaikan pasar Desa Adat Penarungan yang terbakar dikerjakan selama sebulan. Perbaikan selain di bagian atap, juga menambahkan ornamen pada pilar menggunakan bata merah. “Jadi rangka atap dan genteng semua diganti yang baru,” ungkap Surya Suamba.

Pada bagian lain, Bendesa Adat Penarungan Made Widiada, mengakui Pasar Desa Adat Penarungan sudah kembali beroperasi. Pedagang yang awalnya berjualan di pinggir jalan, kini sudah kembali berjualan di dalam pasar setelah perbaikan rampung dan upacara pemlaspasan dilaksanakan.

“Pedagang sudah langsung berjualan di dalam pasar seperti pada posisi sebelum kebakaran. Pedagang mulai berjualan sejak penyajaan Galungan atau pada Senin (14/9),” kata Widiada.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pasar Desa Adat Penarungan, Kecamatan Mengwi, terbakar pada Senin (3/8/2020) malam. Penyebab kebakaran pasar tradisional yang berlokasi di Banjar Dangin Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, itu diduga akibat korsleting listrik. Ditaksir kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.

Tak ada yang tahu persis sumber api berasal, tiba-tiba saja api diketahui sudah membesar dan merembet ke lapak milik 68 pedagang. Hanya 8 kios yang posisinya terpisah yang selamat dalam musibah tersebut.

Salah satu warga, Wayan Kardi, 60, mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba dia mencium bau kayu terbakar yang tidak jauh dari rumahnya. “Karena saya mencium seperti bau kayu terbakar, saya langsung memeriksa keluar rumah. Tahunya pasar sudah terbakar,” katanya.

Begitu melihat pasar sudah dalam keadaan terbakar, Wayan Kardi langsung menghubungi rekannya I Nyoman Sudarma, 42. Bersama rekannya tersebut langsung berusaha menghubungi Pemadam Kebakaran dan Jajaran Polsek Mengwi. *asa

Komentar