nusabali

Restui dan Doakan Amerta, Pilihan Tetap Jaya Negara

Tjok Pemecutan Bicara soal Pilkada Denpasar

  • www.nusabali.com-restui-dan-doakan-amerta-pilihan-tetap-jaya-negara

DENPASAR, NusaBali
Jauh-jauh hari menyatakan dukungan terhadap duet IGN Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) maju pada Pilkada Denpasar, 9 Desember 2020, Ida Tjokorda Pemecutan XI menyatakan tetap tidak mengubah sikapnya setelah munculnya pasangan calon Gede Ngurah Ambara Putra-I Made Bagus Kertha Negara (Paket Amerta).

“Saya tidak mengubah pilihan, saya tetap fokus pada Jaya Negara,” tegas Tjokorda Pemecutan XI saat ditemui di kediamannya Puri Ageng Pemecutan Denpasar, Senin (21/9) sore. Penegasan ini menyusul kabar beralihnya dukungan Tjok Pemecutan terhadap Paket Amerta yang memiliki kedekatan trah dengannya. “Dari segi kekerabatan memang dekat (dengan Amerta). Orangtua Amerta adalah sahabat-sahabat dekat saya, waktu sama-sama membesarkan Golkar,” urai Tjok Pemecutan XI.

Tjok Pemecutan XI pun tak menampik jika sempat menerima kedatangan pasangan Amerta di Puri Pemecutan pada, Sabtu (19/9) malam. "Paslon Amerta memang sempat datang minta restu, bahkan sembahyang di marajan Puri Pemecutan sekitar tiga hari lalu," ungkap Cok Pemecutan.

Kedatangan di puri itu, lanjut Cokorda Pemecutan, tentu saja tidak bisa ditolak, karena puri disebutnya seperti muara dan menerima siapapun orang yang berkunjung. Karena itu Tjok Pemecutan tetap mendoakan dan memberi restu pada pasangan yang diusung koalisi Golkar, Demokrat dan NasDem ini.

“Dua-duanya datang minta restu, saya setuju saja kalau minta restu. Saya mendoakan saja, kan boleh-boleh saja mendoakan ,” kata Tjokorda Pemecutan mengklarifikasi. Namun soal dukungan, disebutnya kembali tidak beralih dari pilihan awalnya, yakni Jaya Negara. “Orangtua saya juga baik dengan kakek Jaya Negara. Jaya Negara orangnya polos. Jadi untuk pilihan,  saya Jaya Negara," ujar Raja Puri Pemecutan yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.

Ditanya seperti apa bentuk dukungan yang akan diberikan kepada Jaya Negara, dijelaskan dia akan menggerakkan teman, sahabat dan ‘moncol-moncol’. “Saya memang bisa tidak konsisten. Tapi saya tidak mau potong bebek, serong kiri, serong kanan. Saya tetap Jaya Negara,” pungkasnya. *mao

Komentar