Jeantya Chandra Perbanyak Teknik Wushu Lewat YouTube
DENPASAR, NusaBali
Banyak cara dilakukan atlet meningkatkan kualitas dan teknik menjelang PON Papua XX/2021.
Selain belajar dari pelatih dan latihan mandiri di rumah, atlet wushu Bali Jeanyta Chandra memperbanyak teknik dan gerakan dari YouTube. Yakni belajar dari atet wushu kelas dunia. Alhasil, cara itu cukup efektif menambah kemampuan, meskipun belum maksimal semuanya dapat diserap dari YouTube itu.
"Saya belajar dari atlet wushu juara dunia khusus kategori seni. Rata-rata setiap hari belajar wushu dari YouTube selama satu jam,”kata Jeantya Chandra, Senin (21/9).
Menurut peraih emas Porprov Tabanan 2019 itu, melihat video sebagai inspirasi latihan di rumah. Apalagi gerakan atlet dunia itu sangat jauh di atasnya, teknik dan gerakannya lebih matang. Namun dari Youtube itu tidak dipraktekkan setiap hari, minimal seminggu dua kali.
“Hal itu dilakukan juga atas petunjuk pelatih. Kalau mempraktekkan langsung belum dapat secara total. Masih butuh perjuangan. Karena teknis atlet di Youtube mendekati sempurna. Tapi saya tetap belajar untuk itu," kata Jeantya Chandra.
Dengan belajar lewat Youtube, Jeantya berharap ada peningkatan kualitas. Sebab, targetnya minimal masuk tiga besar PON. Pasalnya, rival berat dari atlet Jawa Timur yang pernah turun di SEA Games.
"Saat ini kami akui fisik masih kendor, karena sempat tidak latihan akibat pandemi Covid-19. Tapi ada peningkatan pasca latihan tatap muka di Gym Darma sejak dua bulan lalu," kata Jeantya Chandra.
Untuk itu jika situasi sudah normal berharap minimal bisa try out ke Jakarta. Jika anggaran memungkinkan, sekalian belajar Wushu ke China. Jeantya sendiri akan turun dikategori tangan kosong dan senjata. *dek
"Saya belajar dari atlet wushu juara dunia khusus kategori seni. Rata-rata setiap hari belajar wushu dari YouTube selama satu jam,”kata Jeantya Chandra, Senin (21/9).
Menurut peraih emas Porprov Tabanan 2019 itu, melihat video sebagai inspirasi latihan di rumah. Apalagi gerakan atlet dunia itu sangat jauh di atasnya, teknik dan gerakannya lebih matang. Namun dari Youtube itu tidak dipraktekkan setiap hari, minimal seminggu dua kali.
“Hal itu dilakukan juga atas petunjuk pelatih. Kalau mempraktekkan langsung belum dapat secara total. Masih butuh perjuangan. Karena teknis atlet di Youtube mendekati sempurna. Tapi saya tetap belajar untuk itu," kata Jeantya Chandra.
Dengan belajar lewat Youtube, Jeantya berharap ada peningkatan kualitas. Sebab, targetnya minimal masuk tiga besar PON. Pasalnya, rival berat dari atlet Jawa Timur yang pernah turun di SEA Games.
"Saat ini kami akui fisik masih kendor, karena sempat tidak latihan akibat pandemi Covid-19. Tapi ada peningkatan pasca latihan tatap muka di Gym Darma sejak dua bulan lalu," kata Jeantya Chandra.
Untuk itu jika situasi sudah normal berharap minimal bisa try out ke Jakarta. Jika anggaran memungkinkan, sekalian belajar Wushu ke China. Jeantya sendiri akan turun dikategori tangan kosong dan senjata. *dek
Komentar