nusabali

5 Hari Pencarian, Sukarada Belum Ditemukan

  • www.nusabali.com-5-hari-pencarian-sukarada-belum-ditemukan

NEGARA, NusaBali
Selama 5 hari pencarian, tim SAR Kabupaten Jembrana belum menemukan tanda-tanda keberadaan I Kadek Sukarada, 18, yang hilang tenggelam di Perairan Air Kuning, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Selasa (15/9) lalu.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP), upaya pencarian terhadap korban masih akan dilanjutkan selama 7 hari atau hingga Senin (21/9).  Koordinator Lapangan Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana I Made Suardika pada Sabtu (19/9) petang, mengatakan, selama 5 hari terus dilakukan perluasan pencarian. Khusus pada pencarian hari kelima, Sabtu kemarin, petugas sempat dua kali turun melakukan penyisiran ke tengah laut.

Pertama dari pukul 08.00 hingga 12.00 Wita, dilakukan penyisiran ke arah barat sampai di wilayah perairan Cupel, Desa Cupel, Kecamatan Negara. Kemudian yang kedua dari pukul 15.00 sampai 16.30 Wita, dilakukan penyisiran ke arah timur hingga di perairan Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo. “Sementara masih nihil,” ujar Suardika.

Suardika menambahkan, dalam pencarian hari kelima, Sabtu kemarin, cukup banyak nelayan yang melaut. Namun sejumlah nelayan yang disambangi petugas, belum ada melihat ataupun mendengar informasi tanda-tanda orang mengambang di laut.

“Ya tadi (kemarin) kami juga sambil sebar informasi ke nelayan-nelayan. Dari keluarga korban juga terus melakukan pencarian. Tadi (kemarin) ada empat jukung yang diturunkan oleh keluarga korban,” kata Suardika.

Meski belum ada tanda apapun, menurut Suardika, pencarian korban masih akan dilanjutkan kembali pada Minggu (20/9) pagi. Jika dalam pencarian hari keenam hari ini, korban belum ditemukan, masih akan dilanjutkan pencarian hari terakhir pada Senin (21/9). “Besok pagi dilanjutkan untuk pencarian hari keenam. Mudah-mudahan ada hasil,” tutur Suardika.

Pada berita sebelumnya, seorang siswa Kelas XII SMAN Mendoyo, I Kadek Sukarada, 18, hilang tenggelam di Perairan Air Kuning, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Selasa (15/9) subuh, setelah jatuh ke laut karena jukungnya tertabrak perahu selerek.

Informasi yang dihimpun NusaBali, musibah yang dialami korban Kadek Sukarada terjadi saat Penampahan Galungan pada Anggara Wage Dunggulan, Selasa subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Sukarada awalnya melaut bersama kakak misan (sepupu)-nya, I Made Ludra, 28, dengan naik jukung sendiri-sendiri dari pantai Desa Perancak, Senin (14/9) malam.

Mereka sama-sama memancing ikan di perairan Tabanan Barat, dekat perbatasan dengan Kabupaten Jembrana. Setelah beberapa jam memancing, korban dan kakak sepupunya memutuskan balik ke Desa Perancak, Selasa dinihari. Namun, sesampainya di perairan Desa Perancak sekitar pukul 04.30 Wita, jukung mereka tidak bisa bersandar, karena terhalang batu karang akibat air laut sedang surut.

Nah, sambil menunggu air pasang, korban Kadek Sukarada dan Made Ludra, memutuskan balik ke arah timur untuk istirahat sambil makan perbekalan di tengah Perairan Air Kuning, Desa Air Kuning, yang berjarak beberapa kilometer dari Desa Perancak. Ketika sedang istirahat sekitar pukul 05.00 Wita, tiba-tiba datang sebuah perahu selerek dari arah timur dan langsung menghantam jukung korban dan jukung kakak sepupunya.

Setelah tertabrak perahu selerek, korban Kadek Sukarada jatuh ke laut dan langsung hilang tenggelam. Sedangkan kakak sepupunya, Made Ludra, berhasil selamat dari maut. Made Ludra menyaksikan bagimana perahu selerek itu langsung kabur setelah menabrak dua jukung hingga adik sepupunya hilang tenggelam. *ode

Komentar