nusabali

Jabatan Direktur Tirta Tohlangkir Segera Berakhir

  • www.nusabali.com-jabatan-direktur-tirta-tohlangkir-segera-berakhir

AMLAPURA, NusaBali
Jabatan Direktur Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem berakhir 9 November 2020 mendatang.

Jelang purnatugas, Direktur I Gusti Made Singarsi berusaha mengurangi kebocoran pipa dan meningkatkan jumlah sambungan. Pendapatan hingga Agustus 2020 mencapai Rp 17,566 miliar, subsidi yang dikeluarkan Rp 133,419 juta.

Gusti Made Singarsi menyebutkan, per Agustus 2020, kebocoran mampu ditekan hingga 17,43 persen, sebelumnya kisaran 20,21 persen. Penyebab kebocoran di antaranya pipa mengalami korosi karena umur sudah tua sehingga keropos dan menimbulkan lubang. Penyebab lainnya akibat terjadi penyumbatan akibat tekanan air yang tinggi, kualitas plester kurang baik, bergesernya pipa, dan buruknya kualitas pemasangan sambungan pipa. “Tidak mungkin mampu menekan kebocoran hingga nol persen. Apalagi masih menggunakan pipa semasa penjajahan Belanda tahun 1928, semuanya telah korosi,” ungkap Gusti Made Singarsi, Jumat (18/9).

Satu-satunya cara menekan kebocoran agar tidak korosi yakni peremajaan pipa, namun perlu biaya besar. Kemampuan menekan kebocoran hingga 17,43 persen tergolong optimal, atas dasar itulah berhak menyandang dua penghargaan nasional Top BUMD Award 2020 sektor PDAM bintang 4 dan Top CEO BUMD Award 2020. Top BUMD diselenggarakan majalah Top Business Agustus 2020 lalu di Jakarta. Penilaian menyangkut tingkat kepuasan pelanggan, minimnya kebocoran pipa, dan efisiensi anggaran.

Dikatakan, pelanggan terus bertambah, tahun lalu 37.589 pelanggan, kini mencapai 38.610 pelanggan. Masing-masing kelas I (sosial) sebanyak 587 pelanggan, kelas II (rumah tangga) sebanyak 34.051 pelanggan, kelas III (niaga) sebanyak 3.750 pelanggan, kelas IV (niaga besar) sebanyak 219 pelanggan, dan kelas V (industri) sebanyak 3 pelanggan. Sedangkan pendapatan hingga Agustus 2020 mencapai Rp 17,566 miliar, subsidi yang telah dikeluarkan Rp 133,419 juta. *k16

Komentar