nusabali

Putu Mamas Lestari Calon PAW Arya Wibawa di Dewan

  • www.nusabali.com-putu-mamas-lestari-calon-paw-arya-wibawa-di-dewan

DENPASAR, NusaBali
Majunya I Kadek Agus Arya Wibawa ke Pilkada Denpasar 2020 sebagai Calon Wakil Walikota (Cawawali) yang diusung PDIP, menjadi berkah tersendiri bagi Luh Putu Mamas Lestari, 42.

Srikandi berusia 42 tahun ini berhak menggantikan Agus Arya Wibawa sebagai anggota Fraksi PDIP DPRD Denpasar Dapil V (Denpasar Selatan), dengan status pengganti antar waktu (PAW). Kadek Agus Aryua Wibawa wajib mundur dari keanggotaan DPRD Denpasar 2019-2024, karena maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020 mendampingi I Gusti Ngurah Jaya Negara yang menempati posisi Calon Walikota (Cawali). Berdasarkan aturan, jika anggota Dewan mundur, maka yang berhak menggantikannya dengan status PAW di kursi legislatif adalah caleg separtai peraih suara tertinggi yang gagal lolos dalam Pileg 2019 lalu.

Ketika tarung Pileg 2019 lalu, PDIP kebagian 5 kursi DPRD Denpasar 2019-2024 dari Dapil Denpasar Selatan. Mereka masing-masing Kadek Agus Arya Wibawa (caleg incumbent yang lolos dengan perolehan suara tertinggi yakni 9.510 suara), Wayan Suadi Putra (incumbent/4.713 suara), Anak Agung Ketut Sujana (new comer/3.780 suara), I Nyoman Darsa (incumbent/3.678 suara), dan I Made Setiadi (incumbent/2.934 suara).

Sedangkan Luh Putu Mamas Lestari yang berstatus new comer, gagal lolos karena menempati peringkat 6 internal caleg PDIP Dapil Denpasar Selatan, dengan perolehan 2.678 suara. Di bawah Mamas Lestari, ada 6 caleg PDIP lainnya yang juga gagal lolos, yakni I Nyoman Sarji (raih 1.624 suara), I Wayan Suarta (1.446 suara), I Wayan Mudana (1.142 suara), Ni Luh Sri Wahyuni (966 suara), Ida Ayu Diana Dewi (715 suara), dan Luh Gde Suhandayani (213 suara).

Nah, manakala Agus Arya Wibawa harus mundur karena maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020, maka Mamas Lestari berhak menggantikan posisinya di Fraksi PDIP DPRD Denpasar Dapil Denpasar Selatan, dengan status PAW. Hanya saja, sejauh ini belum ada proses PAW Agus Arya Wibawa, politisi asal Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Denpasar dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar.

Saat dihubungi NusaBali per telepon, Kamis (17/9), Mamas Lestari juga mengaku belum mendapatkan instruksi terkait dengan PAW Arya Wibawa. "Saya belum mendapat instruksi. Tetapi, kalau berdasarkan suara Pileg 2019, memang saya yang berada di urutan 6 caleg PDIP Dapil 5 Denpasar Selatan. Saya saat itu meraih 2.678 suara,” jelas Mamas Lestari.

Srikandi yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Tenaga Kerja Migran dan Jaminan Sosial DPC PDIP Denpasar ini tentunya bersyukur, jika kelak benar-benar diberi kesempatan oleh partainya duduk di kursi legislatif. Ini akan menjadi mimpi yang terwujud, setelah dua kali gagal lolos ke DPRD Denpasar.

Mamas Lestari pertama kali maju tarung berebut kursi DPRD Denpasar dari PDIP Dapil Denpasar Selatan dalam Pileg 2014 lalu. Dalam event tersebut, dia maju tarung atas dorongan suaminya, I Made Sudama, yang saat itu menjadi Pengurus Ranting PDIP Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan.

Menurut Mamas Lestari, dalam Pileg 2014 dirinya maju sebagai caleg memenuhi kuota perempuan, menggantikan Ni Wayan Sari Galung yang batal maju lagi. Sayangnya, Mamas Lestari gagal lolos ke DPRD Denpasar 2014-2019, karena hanya meraih 1.153 suara. “Saya saat itu hanya mengandalkan suara dari posisi suami yang seorang Kelian Adat Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan,” kenang Srikandi Politik yang juga menjabat Manager Acounting di PT Margareta ini.

Meski gagal lolos ke kursi legislatif, seusai Pileg 2014 Mamas Lestari langsung diangkat sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDIP Denpasar 2015-2020.  Perempuan kelahiran 23 November 1978 asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini pun dengan sepenuh hati mengembang tanggung jawab sebagai pengurus DPC PDIP Denpasar.

Selanjutnya, Mamas Lestari yang kembali gagal meraih kursi legislatif dalam Pileg 2019, ditunjuk menjadi Wakil Ketua Bidang Tenaga Kerja Migran dan Jaminan Sosial DPC PDIP Denpasar 2020-2025 di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Gede. Menurut Mamas Lestari, dirinya sejak kecil senang dengan PDIP dan selalu ingin ikut kegiatan Partai Banteng Moncong Putih.

Sebagai kader partai, Mamas Lestari sangat mendambakan bisa lolos ke kursi DPRD Denpasar, dengan tujuan agar dapat membantu masyarakat lebih luas lagi. Selama ini, dia dan suaminya hanya bisa membantu masyarakat sebatas di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan. Jika menjadi anggota Dewan, dia bisa membantu seluruh masyarakat Kelurahan Sesetan dan sekitarnya.

"Sekarang kan banyak kegiatan di Sesetan. Kalau saya duduk di Dewan, tentunya bisa lebih mudah komunikasi dengan eksekutif untuk masalah anggaran kegiatan,” terang ibu tiga anak dari pernikahannya dengan I Made Sudama ini.

Mamas Lestari menyebutkan, kegagalan pertama saat Pileg 2014 tidak membuatnya putus asa. Modal 1.153 suara yang diperolehnya saat itu, menjadikan Mamas Lestari lebih percaya diri maju tarung ke Pileg 2019. Terlebih, suaminya yang menjabat Kelian Banjar Adat di Sesetan sering membantu krama Banjar Kaja yang jumlahnya sekitar 3.000 orang. Minimal 50 persen dari 3.000 orang itu diharapkan bisa dipegang suaranya.

Dalam Pileg 2019 itu, Mamas Lestari harus bertarung dengan pamannya sendiri, I Ketut Asmara, yang merupakan caleg incumbent Demokrat di Dapil Denpasar Selatan. Ketut Asmara merupakan adik dari ibunda Mamak Lestari, Ni Made Nilawati. "Tapi, saya bersyukur bisa meraih 2.678 suara, walaupun gagal lolos ke DPRD Denpasar," papar anak sulung dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Gunung dan Ni Made Nilawati ini. *mis

Komentar