nusabali

Pesona Bagger Full Aluminium HD Electra Glide 'Jatayu' dari Sanur

  • www.nusabali.com-pesona-bagger-full-aluminium-hd-electra-glide-jatayu-dari-sanur

Jika biasanya modifikasi gaya bagger menggunakan fiberglass, kali ini bahan yang digunakan adalah aluminium. Efeknya, lekukan jadi lebih indah.

DENPASAR, NusaBali
Modifikasi bagger dalam beberapa tahun terakhir marak diaplikasikan pada motor-motor custom, khususnya motor gede. Modifikasi ini memperlihatkan boks pada bagian belakang motor, dan memberi kesan posisi ground clearance sangat rendah.

Modifikator BaIi yang tergabung dalam Ajus Mulyawarman Sanur (AMS) Garage pun tak mau ketinggalan menampilkan karyanya. Ya, sebuah Harley Davidson Electra Glide lansiran 2002 dipermak habis menjadi bagger. “Saya perlu waktu delapan bulan menuntaskan modifikasi ini,” kata Putu Ajus Mulyawarman, penggawa AMS Garage.

Yang menarik di sini adalah pilihan Ajus, menggunakan bahan aluminium daripada fiberglass yang umumnya dipakai untuk meng-custom bagger style.“Bahan aluminium bisa mengkreasikan lekukan, dan itu tidak bisa dilakukan pada bahan lain,” ungkap Ajus. “Hasilnya juga halus dan lebih kuat. Tidak mudah karatan atau korosi, apalagi Bali ‘kan banyak area pantainya,” tambahbuilder asal Banjar Sanur Kaja, Sanur, Denpasar Selatan ini.

Pilihan alumunium itu, sekaligus mempertahankan pakem yang dikembangkan  AMS Garage. “Ciri khas kami dilihat dari segi lekukan dan finishing raw. Aluminium kami gosok sampai halus, setelah itu clear coating, meski itu menjadi kesulitan sendiri,” jelas Ajus.



Namun diakui oleh Ajus jika pengerjaanbagger Electra Glide sempat hampir kehabisan inspirasi dan stuck di tengah prosesnya. “Setiap konsep motor ada benang merahnya. Karena kami sering buat café racer, jadi terlihat seperti hornet-nya bulat sehingga hampir terlihat seperti Vespa,” kenang ayah dari tiga putra ini.

Setelah kelar pada pertengahan tahun 2020, bagger Electra Glide itu pun diberi nama ‘Jatayu’. “Nama Jatayu diambil dari kisah Mahabarata. Ia adalah seekor burung keturunan Garuda yang melambangkan kepahlawanannya dengan berani mengorbankan diri menyelamatkan Sinta dari penculikan Sang Rahwana,” papar Ajus yang sejak 2009 membuka bengkel modifikasi.

Electra Glide itu sendiri sudah dilengkapi dengan audio soundsystem yang terletak di area kokpitnya. Soundsystem sudah diganti Rocker, depan 3 inch dan  belakang 7,5 inch. Selanjutnya pada modifikasi ini, boks samping diganti dengan body aluminium yang juga disematkan speaker. “Selebihnya tidak ada upgrade mesin, agar tetap aman, nyaman dan layak untuk dikendarai,” tuturnya ditemui di bengkelnya di Bypass Ngurah Rai 48 Sanur, Denpasar

Jatayu juga sempat dipamerkan di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar(DNA Art, Creative & Hub Denpasar) atas permintaan langsung dari Ketua Pelaksana Harian Bekraf Denpasar, Putu ‘Lengkong’ Yuliartha, untuk menampilkan karya anak muda Bali yang bertaraf internasional saat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengunjungi Bali pada 6 September 2020.

Selain itu, ditampilkannya ‘Sang Jatayu’ di Dharma Negara Alaya, juga dimaksudkan ikut membantu pemulihan pariwisata Pulau Dewata. “Modifikasi ini ‘kan budaya barat, tapi ketika sudah di Bali kita bisa sesuaikan dengan budaya kita dengan menggunakan cerita leluhur,” kata sarjana ekonomi alumnus STIE Bali yang menekuni dunia otomotif ini.



Sementara itu total modifikasi Jatayu diakui Ajus menghabiskan kocek hingga Rp 400 juta. Proses pengerjaan yang dimulai Oktober 2019, sejatinya disiapkan untuk mengikuti ajang tahunan bergengsi Kustomfest. Sayang, event itu tertunda lantaran pandemi Covid-19.AMS Garage sendiri sudah pernah dua kali menjadi champion saat Kustomfest di Jogjakarta, sehingga mendapatkan tiket bersaing ke level internasional di Jepang, Yokohama Hot Rod Custom Show pada Desember 2019.

Tiap tahun, AMS sendiri hanya mengambil empat project modifikasi agar hasil lebih maksimal serta berkualitas. Semua motor yang dimodifikasi dan dikerjakan di AMS difokuskan kelar paling lambat bulan Oktober agar bisa diikutkan lomba pada November. Dan kini sebuah project café racer juga sudah siap diluncurkan dalam waktu dekat.

Terakhir, Ajus berharap agar builder muda di Bali bisa menumbuhkan semangat mereka untuk terus berkarya. “Karena pemerintah peduli dan mendukung serta mendorong insan muda kreatif untuk bisa berkarya hingga go international. Menunjukkan karya ke tingkat internasional bukanlah hal yang tidak mungkin. Jadi, semangat berkarya dan berkaryalah dengan jujur, nilailah dengan mata dan hatimu,” tutupnya dengan antusias.*cla

Komentar