nusabali

Adnyana Terbitkan Buku 'Kene Keto Musik Pop Bali'

Abadikan Perjalanan Musik Pop Bali Sejak Tahun 1960-an

  • www.nusabali.com-adnyana-terbitkan-buku-kene-keto-musik-pop-bali

DENPASAR, NusaBali
Jurnalis musik senior di Bali, Made Adnyana, berhasil menuntaskan buku terbarunya berjudul ‘Kene Keto Musik Pop Bali’.

Buku itu pun resmi diluncurkan ke publik saat launching yang dilangsungkan di Kebon Vintage Cars, kawasan Biaung, Denpasar, Rabu (9/9) lalu. Dalam buku setebal 169 halaman tersebut, setidaknya lebih dari 200 musisi, penyanyi, produser, arranger, videographer mulai dari yang jadul (zaman dulu) hingga era milenial dirangkum rapi oleh Adnyana.

Jurnalis yang juga dosen Universitas Mahadewa Indonesia ini memang memiliki ketertarikan akan dunia musik dan film sejak kecil. Ketertarikan tersebut berlanjut ke dunia jurnalistik. Dia sempat bergabung di beberapa media di Bali dengan bidang liputan seni budaya, musik dan film. Adnyana juga ikut terlibat menggagas beberapa acara penghargaan untuk insan musik di Bali seperti Gita Denpost Award, Malam Apresiasi Musik Bali, dan Anugerah Musik Bali. Atas dedikasinya, Adnyana pun mendapatkan penghargaan Bali Jani Nugraha tahun 2019 (kategori pengabdi kritik musik dan film).

Ada banyak cerita yang bisa disaksikan dalam buku Kene Keto Musik Pop Bali. Sebagian besar yang ditulis dalam buku tersebut merupakan catatan dari aktivitas kewartawanan yang dilakoni Adnyana sejak 1998, khususnya liputan musik terutama musik pop Bali. Buku ini membahas bagaimana perjalanan panjang musik pop Bali hingga komentar sejumlah perintis musik pop Bali.

Selain itu juga dimunculkan kiprah para pencipta lagu pop Bali, perusahaan rekaman lagu pop Bali yang kini tinggal nama, politisi dan dokter yang ikut rekaman lagu pop Bali, hingga bagaimana musik pop Bali di era milenial. Semuanya disampaikan secara ringan dalam gaya tulisan khas jurnalistik.

Adnyana menuturkan, butuh proses dalam menggarap buku ini. Selain dikarenakan sesuatu tak terduga menimpanya, memang ada sedikit faktor mood yang mempengaruhi. Selain itu, tanpa dia sadari rencana membuat buku ternyata sudah muncul pada tahun 2004 silam. Saat itu, akademisi budaya Bali, Prof Darma Putra sempat mengajaknya membuat buku tentang musik pop Bali.

“Entah kenapa, sebulan lalu saya iseng buka email Yahoo. Ternyata pada tahun 2004, ide membuat buku ini sudah ada. Kala itu, saya ikut menggagas GDA (Gita Denpost Awards) dan menghadirkan Prof Darma Putra dari Unud. Selesai pemilihan, Prof Darma Putra ternyata sempat mengirimi saya email, mengajak untuk membuat buku tentang musik pop Bali. Ternyata setelah saya bandingkan dengan konsep, 90 persen sama persis,” ungkap jurnalis-akademisi asal Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Tabanan kelahiran 23 Oktober 1971 itu.

Menurut Adnyana, semula buku yang diterbitkan melalui Mahima Institute Indonesia ini disusun sebagai bentuk dedikasi atas penghargaan Bali Jani Nugraha 2019 yang diterimanya untuk kategori pengabdi kritik musik dan film. Tapi di luar dugaan, buku yang awalnya dicetak terbatas pada Juli lalu ini mendapat respons bagus dan banyak permintaan. "Hingga akhirnya dicetak kedua kalinya untuk diedarkan secara luas," imbuh anak ke-6 dari 7 bersaudara pasangan (Alm) I Putu Switra dan (Almh) Ni Putu Sri Wahyuni ini.

Sementara itu, Gde Aryantha Soethama, seniman sekaligus sastrawan yang banyak menulis novel dan buku tentang sosial masyarakat Bali mengatakan, buku yang ditulis oleh Adnyana menjadi menarik karena sangat jarang ada yang memberi perhatian secara intens dan menulis tentang musik pop Bali. “Kalau musik tradisional Bali banyak yang memperhatikan dan menulisnya, tapi kalau buku khusus tentang musik pop Bali belum ada sebelumnya. Pak Adnyana ini mahluk langka, karena penulis musik pop Bali itu langka,” komentarnya. *ind

Komentar