nusabali

Lagi, 3 Meninggal Karena Covid-19

Tambahan 29 Kasus, Sembuh 11 Orang

  • www.nusabali.com-lagi-3-meninggal-karena-covid-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Denpasar mengingatkan warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan

DENPASAR, NusaBali

Kasus meninggal karena positif Covid-19 (Virus Corona) di Kota Denpasar kembali bertambah sebanyak tiga orang. Dari ketiganya, satu pasien tanpa riwayat penyakit bawaan, dua lainnya meninggal dengan penyakit bawaan radang paru, diabates, dan hypertensi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengungkapkan, ketiga kasus yang meninggal karena Covid-19 yakni terjadi pada seorang perempuan umur 69 tahun dari Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Awalnya perempuan ini mengeluh demam tanggal 28 Agustus 2020 yang langsung dibawa ke RS PTN Unud.

Kemudian pasien dilakukan swab test tanggal 29 Agustus 2020. "Selanjutnya tanggal 2 September 2020,  dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu pasien langsung dirawat di RS PTN Unud untuk dilakukan perawatan secara intensif.  Dalam perawatan, tanggal 4 September 2020 kondisi pasien semakin memburuk," jelas Dewa Rai.

Karena memburuk, tanggal 5 September 2020, pasien akhirnya meninggal pukul 08.00 Wita tanpa ada riwayat penyakit penyerta. Jenazah sudah dilakukan kremasi di Krematorium Taman Mumbul, Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung tanggal 6 September 2020.

Kasus meninggal kedua merupakan seorang laki-laki umur 45 tahun dari Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara. Laki-laki tersebut sebelum meninggal memiliki keluhan sesak dan batuk berdahak tanggal 8 September 2020. Kemudian pasien dibawa ke RS Bali Mandara untuk dilakukan perawatan.

Tanggal 9 September 2020, pasien dilakukan swab test dan dinyatakan positif sejak tanggal 10 September 2020. "Pasien menjalani perawatan di RS Bali Mandara, kemudian dalam perawatan muncul mual muntah. Tanggal 11 September 2020 kondisi pasien semakin memburuk," ungkap Dewa Rai.

Kemudian tanggal 12 September 2020 pukul 15.00 Wita, pasien dinyatakan meninggal dengan penyakit bawaan peradangan paru-paru. Jenazah sudah dilakukan kremasi di Krematorium Taman Mumbul tanggal 13 September 2020.

Sedangkan kasus meninggal ketiga merupakan seorang perempuan umur 64 tahun dari Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Sebelum meninggal, perempuan tersebut awalnya datang ke IGD RS Bali Mandara tanggal 29 Agustus 2020 karena keluhan demam tinggi dan batuk.

Karena mengalami gejala mengarah ke Covid-19, perempuan tersebut langsung dilakukan swab test. Masih dalam perawatan, perempuan tersebut dinyatakan positif tanggal 1 September 2020. Selama perawatan, kondisi perempuan tersebut semakin memburuk ditambah muncul sesak nafas.

Kemudian tanggal 12 September 2020, kondisi semakin memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal tanggal 13 September 2020 dengan penyakit bawaan diabetes militus (DM) dan hypertensi. "Jenazah saat ini masih dititipkan di RSUP Sanglah untuk menunggu proses kremasi," imbuh Dewa Rai.

Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini mengatakan, peningkatan kasus akan terus terjadi jika masyarakat  tidak mau disiplin menerapkan protokol kesehatan. Semenjak diterapkan tatanan kehidupan era baru, masyarakat mulai lalai dalam menerapkan protokol kesehatan terutama pemakaian masker.

Masyarakat mulai jarang memakai masker padahal tatanan kehidupan era baru bukan berarti mulai benas seperti biasa. "Bisa beraktivitas tetapi tetap dengan protokol kesehatan. Jika lalai maka peningkatan akan terus terjadi. Bahkan saat ini Denpasar kembali jadi zona merah," kata Dewa Rai, mengingatkan.

Untuk saat ini penambahan akumulasi  positif Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 2.052 kasus, jumlah pasien sembuh mencapai 1.756 kasus (85,57 persen), meninggal dunia sebanyak 37 kasus (1,80 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 259 orang pasien (12,63 persen). *mis

Komentar