nusabali

'Bali, Bali, Toraja' Digelar di Australia

Pamerkan Karya Seni Khas Kamasan

  • www.nusabali.com-bali-bali-toraja-digelar-di-australia

DENPASAR, NusaBali
Sebagai sebuah bentuk penghormatan atas hubungan baik antara seniman Bali dan Toraja dengan Universitas Western Australia (UWA), Prof Paul Trinidad yang merupakan dosen Seni Rupa Universitas Western Australia menggelar pameran bertajuk ‘Bali, Bali, Toraja’ di Kent Street Gallery, Perth, Western Australia.

Pameran ini digelar selama hampir tiga minggu, sejak 14 Agustus hingga 2 September 2020. Melalui pameran ini, terdapat sejumlah nama seniman Bali yang utamanya merupakan seniman lukis khas Kamasan. Nama-nama tersebut yakni mendiang I Nyoman Mandra berserta putri dan menantunya, yakni Ni Made Sri Rahayu dan I Made Sesangka. Ada pula karya ukiran oleh Alex Panamba dari Toraja, dan beberapa karya mahasiswa UWA yang dibimbing oleh para seniman Kamasan beserta kolaborasi para mahasiswa dengan para seniman Kamasan.

Hadirnya pameran ‘Bali, Bali, Toraja’ ini tak lepas dari program Bali Studio yang dibentuk oleh Paul Trinidad sejak 10 tahun silam. Melalui Bali Studio, para mahasiswa UWA ini sebelumnya mempelajari seni lukis khas Kamasan bersama mendiang I Nyoman Mandra. Sejak 10 tahun yang lalu, sudah ratusan mahasiswa yang terlibat dan mendapatkan manfaat dari pengenalan seni dan budaya Bali dalam program ini.

Kerjasama antara Paul Trinidad  bersama I Nyoman Mandra beserta keluarga di Sanggar Sei Kamasan berlangsung dengan baik. Turut terlibat pula dalam kerjasama ini, yakni Fakultas Seni ISI Denpasar. “Hubungan mereka sangat dekat, Prof Paul sangat kagumi sosok Nyoman Mandra, yang sangat menguasai kehidupan filosofi wayang. Sementra Pak Paul dalam program Bali Studionya, bersama mahasiswa UWA selalu melibatkan sang maestro dan sampai menjadikan melukis wayang Kamasan sebagai program utama pada program artnya selama di Bali,” ungkap Jango Paramartha, kartunis Bali yang juga mengikuti program Bali Studio di tahun ketujuh.

Dengan demikian, program Bali Studio ini dibuat untuk mahasiswa UWA dengan pendekatan yang unik, terinspirasi dari pengalaman para mahasiswa yang sadar akan budaya setempat dengan terlibat langsung dalam teknik mengambar lukisan Kamasan di Sanggar Seni Kamasan milik mendiang I Nyoman Mandra.

Karya-karya mahasiswa inilah yang turut menjadi karya yang dipamerkan dalam pameran ‘Bali, Bali, Toraja’ ini. “Mahasiswa UWA, langsung belajar melukis wayang Kamasan dengan segala filosofinya dengan sang maestro, ada juga programnya mewarnai lukisan wayang Kamasan, yang zat pewarnanya  dari bahan bahan alami tradisi Bali. Itu yang mereka sukai dan kagumi,” lanjut Jango Paramartha.

Di satu sisi, dengan terselenggaranya pameran di masa pandemi Covid-19, terdapat pembatasan jumlah pengunjung. Maka, Kent Street Gallery membuat program tour online yang bisa diakses melalui https://my.matterport.com/show/?m=nEK2YA1iB1L.

Pameran ini mendapat dukungan dari pihak Universitas Western Australia, sehingga pameran ini akan dilanjutkan di UWA untuk menghormati kegigihan dan komitmen Paul Trinidad dalam mengembangkan kesadaran orang Australia terhadap budaya Indonesia. “Program ini sangat populer dan Universitas Western Australia sangat mendukung program ini, dan mengundang pameran ini untuk dilaksanakan kembali di kampus UWA,” ujar Dr Kate Hislop selaku Dekan School of Design. *cr74

Komentar