nusabali

Lapangan Puputan Badung Ditutup Lagi

Taman Kota Denpasar Juga Ditutup karena Lonjakan Covid-19

  • www.nusabali.com-lapangan-puputan-badung-ditutup-lagi

Dalam sehari kemarin, di Bali muncul 113 kasus baru Corona, 98 pasien sembuh, dan 6 orang lagi diumumkan meninggal

DENPASAR, NusaBali

Sejumlah ruang publik di Kota Denpasar terpaksa ditutup kembali untuk umum, sejak Minggu (13/9) siang pukul 12.00 Wita, menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Fasilitas publik yang ditutup dengan dipasangi tali pembatas, antara lain, Lapangan Puputan Badung, Lapangan Lumintang, dan Taman Kota Denpasar.

Baik Lapangan Puputan Badung (yang berada di sebelah selatan Ruamh Jabatan Gubernur Bali, Jalan Surapati 1 Denpasar), Lapangan Lumintang (yang berlokasi di kawasan Lumintang, Denpasar Utara), maupun Taman Kota Denpasar (yang berlokasi di sebelah utara Lapangan Lumintang) sebe-lumnya sudah sempat tutup. Namun, ruang publik ini dibuka kembali menyusul diberlakukannya Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, 9 Juli 2020 lalu.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan penutupan Lapangan Badung, Lapangan Lumintang, dan Taman Kota Denpasar akan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Disebutkan, penutupan kembali tiga ruang publik ini dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di tempat umum. Masalahnya, kasus positif Covid-19 di Denpasar semakin meningkat belakangan.

“Berdasarkan rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kota Denpasar kini masuk zona merah Covid-19 (besiko tinggi, Red),” jelas Dewa Rai di Denpasar, Minggu kemarin. Dewa Rai menyebutkan, manakala pandemi Covid-19 semakin berkecamuk, justru banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

“Kedisiplinan masyarakat kurang, banyak kami temukan orang tidak memakai masker dan berkerumun. Nah, untuk menghindari peningkatan kasus yang lebih besar lagi, maka mulai hari ini (kemarin siang), Gugus Tugas memutuskan untuk menutup kembali tiga tempat publik ini,” tegas Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini.

Dewa Rai meminta masyarakat untuk memaklumi penutupan Lapangan Puputan Badung, Lapangan Lumintang, dan Taman Kota Denpasar, mengingat terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dari klaster ruang publik. Menurut Dewa Rai, hingga kemarin belum banyak masyarakat yang tahu terkait penutupan ruang publik tersebut. Itu sebabnya, sore kemarin sejumlah petugas disiagakan di lokasi untuk mengawasi warga yang hendak masuk. “Petugas akan mengarahkan masyarakat agar buat sementara tidak berkunjung,” katanya.

Berdasarkan laporan BNPB per Kamis (10/8) lalu, Kota Denpasar termasuk salah satu daerah di Bali yang masuk zona merah Covid-19. Daerah lainnya yang juga masuk zona merah adalah Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, dan Gianyar.

Khusus di Kota Denpasar, menmang terjadi tambahan kasus baru Covid-19 secara signifikan dalam tiga pekan terakhir. Hanya dalam kurun 3 hari terakhir saja, terjadi tambahan 95 kasus Covid di Denpasar. Rinciannya, 33 kasus baru per 11 September, 33 kasus baru per 12 September, dan 29 kasus baru per 13September.


Hingga Minggu kemarin, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Denpasar tembus 2.023 kasus, yang didominasi 1.958 transmisi lokal. Dari jumlah itu, 1.742 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, 247 orang masih dalam perawatan, dan 34 pasien lagi meninggal dunia.

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 113 kasus baru per Minggu kemarin, bersamaan dengan 98 pasien dinyatakan sembuh dan 6 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, tambahan 113 kasus baru kemarin semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).

Tambahan kasus terbanyak per Minggu kemarin terjadi di Denpasar mencapai 29 kasus. Disusul kemudian di Kabupaten Badung dengan 28 kasus baru, Karangasem (12 kasus baru), Bangli (10 kasus baru), Tabanan (10 kasus baru), Gianyar (9 kasus baru), Buleleng (9 kasus baru), Klungkung (4 kasus baru), dan Jembrana (2 kasus baru).

Ini merpakan hari ke-14 secara beruntun Bali diterjang ledakan lebih dari 100 kasus baru Corona. Diawali 31 Agustus 2020 saat muncul 129 kasus baru Co-rona bersamaan dengan 79 pasien sembuh. Pada 1 September 2020, terjadi 160 kasus baru bersamaan dengan sembuhnya 100 pasien sembuh. Selanjutnya, 2 September 2020, muncul 169 kasus baru bersamaan dengan 101 pasien dinyatakan sembuh. Berikutnya, 3 September 2020, kembali muncul 174 kasus baru bersamaan sembuhnya 117 pasien.

Rekor tertinggi terjadi 4 September 2020, saat muncuil 196 kasus baru bersamaan dengan 81 pasien sembuh. Per 5 September 2020, muncul 165 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh. Kemudian, 6 September 2020 muncul 141 kasus baru Corona, bersamaan dengan 80 pasien sembuh. Sedangkan per 7 September 2020, muncul 173 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh. Selanjutnya, 8 September 2020, muncul 164 kasus baru bersamaan dengan 114 pasien sembuh.

Sementara 9 September 2020, muncul 174 kasus baru bersamaan dengan 97 paisen sembuh. Lalu, 10 September 2020, muncul 111 kasus baru, bersamaan dengan 115 pasien sembuh. Disusul 11 September 2020, muncul 144 kasus baru bersamaan dengan 92 pasien sembuh. Terakhir, 12 September 2020, muncul 135 kasus baru bersamaan dengan 64 pasien sembuh.

Dengan tambahan 113 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 7.226 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 6.833 orang atau 94,56 persen dari total 7.226 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (4,11 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,22 persen), dan 8 orang WNA (0,11 persen).

Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 2.023 kasus, yang mana 1.958 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.074 kasus positif Corona, Gianyar (796 kasus), Buleleng (767 kasus), Karangasem (678 kasus), Bangli (661 kasus), Klungkung (563 kasus), Tabanan (403 kasus), dan Jembrana (201 kasus).

Pada hari yang sama, Minggu kemarin, ada 98 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Berdasarkan sebarannya, jumlah pasien sembuh terbanyak berada di Buleleng yakni 23 orang, disusul kemudian di Denpasar (21 pasien sembuh), Karangasem (18 pasien sembuh), Gianyar (16 pasien sembuh), Klungkung (9 pasien sembuh), Badung (5 pasien sembuh), Jembrana (3 pasien sembuh), Tabanan (2 pasien sembuh), dam Bangli (1 pasien sembuh).

Dengan tambahan 98 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 5.691orang. Namun, angka kesembuhan di Bali melorot menjadi 78,76 persen dari total 7.226 kasus positif. Ini semakin jauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu.

Sementara, per Minggu kemarin kembali diumumkan ada 6 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka tersebar di Denpasar (3 orang), Buleleng (2 orang), dan Gianyar (1 orang). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia mencapai 174 orang. Angka kematian pun bertambah menjadi 2,41 persen dari total 7.226 kasus positif.

Pasien yang meninggal ini terdiri dari 172 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 34 orang, disusul Badung (28 orang), Bangli (28 orang), Gianyar (27 orang), Buleleng (19 orang), Karangasem (13 orang), Tabanan (10 orang), Klungkung (8 orang), dan Jembrana (5 orang). Sementara, jumlah pasien yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 1.361 orang atau 18,83 persen dari total 7.226 kasus positif. *mis,ind

Komentar