nusabali

Ketua PK Golkar Petang Juga Letakkan Jabatan

Kecewa Penjegalan Diatmika-Muntra

  • www.nusabali.com-ketua-pk-golkar-petang-juga-letakkan-jabatan

DENPASAR, NusaBali
Satu lagi kader elite Golkar yang mengundurkan diri dari struktur kepengurusan partai, menyusul terpentalnya pasangan I Gusti Agung Ngurah Diatmika-I Wayan Muntra dari pencalonan di Pilkada Denpasar 2020.

Dia adalah Plt Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Petang, Badung, Ida Bagus Ketut Sayoga. Ida Bagus Sayoga resmi mengajukan pendunduran diri dari jabatan Plt Ketua PK Golkar Petang, Jumat (11/9) lalu. Yang bersangkutan sebetulnya baru 6 bulan menjadi Plt, menyusul tidak aktifnya Ketua PK Golkar Petang sebelumnya. Gus Sayoga mengikuti jejak Sekretaris PK Golkar Petang, Ni Wayan Nastini, yang telah lebih dulu mundur atas kekecewaan yang sama.

Pengunduran diri Gus Sayoga dari jabatan Plt Ketua PK Golkar Petang ini diungkapkan I Wayan Sumantra Karang, kader Beringin asal Badung yang juga sudah mengundurkan diri dari fungsionaris DPD I Golkar Bali karena kecewa atas rekomendasi paket calon di Pilkada Badung 2020, Minggu (13/9). Menurut Sumantra Karang, surat pengunduran diri Gus Sayoga dikirimkan ke DPD II Golkar Badung, Jumat lalu.

"Beliau (Gus Sayoga) sudah serahkan surat pengunduran diri sebagai Plt Ketua PK Golkar Petang. Suratnya dititip kepada pengurus DPD II Golkar Badung. Konfirmasi saja langsung ke yang bersangkutan," ujar Sumantra Karang, yang beberapa hari sebelumnya meletakkan jabatan dari Badan Hukum dan HAM DPD I Golkar Bali.

Sumantra Karang menyebutkan, setelah Gus Sayoga, masih akan ada lagi kader Golkar yang akan meletakkan jabatan sebagai pengurus partai, karena kekecewaan atas dijegalnya pasangan IGNB Agung Diatmika-Wayan Muntra oleh DPP Golkar. "Kayaknya akan ada lagi menyusul," tandas mantan Wakil Ketua OKK PK Golkar Kuta Selatan, Badung ini.

Sumantra Karang sendiri sebelumnya ikut memimpin perwakilan dari 41 Ketua Pengurus Desa (PD) Golkar se-Badung yang mendatangi Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati 9 Denpasar, Senin (7/9) pagi. Mereka semua mengundurkan diri dari kepengurusan partai, karena kecewa DPP Golkar arahkan rekomendasi dukung pasangan incumbent I Nyoman Giriu Prasta-I Ketut Suiasa dari PDIP untuk maju ke Pilkada Badung 2020.

Selain 41 Ketua PD Golkar se-Badung, Sumantra Karang juga mundur dari kepengurusan DPD I Golkat Bali bersama kader Beringin lainnya asal Badung, Made Sukarini (yang duduk di Bidang Hubungan Lembaga DPD I Golkar Bali). Selain itu, 3 kader juga mundur dari kepengurusan PK Golkar Abiansemal, Badung atas masalah yang sama.

Sementara itu, Ida Bagus Suyoga mengakui dirinya memang mengundurkan diri dari jabatan Plt Ketua PK Golkar Petang. Politisi asal Banjar Pemijian, Desa Carangsari, Kecamatan Petang yang merupakan basis pendukungi Golkar di Badung ini mengakui kecewa dengan proses penjaringan calon kepala daerah-wakil kepala daerah internal partainya untuk Pilkada Badung 2020.

Menurut Gus Sayoga, penjaringan paket calon di internal Golkar tidak sesuai dengan aspirasi kader di akar rumput. "Padahal, dalam proses penjaringan di Golkar Badung itu, hasilkan usulan untuk usung pasangan Diatmika-Muntra. Tetapi, keputusan DPP Golkar malah lain. Nah, ini yang membuat kader di bawah kecewa," dalih Gus Suyoga saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin.

Gus Suyoga menyebutkan, paket Diatmika-Muntra adalah aspirasi arus bawah di mana Koalisi Rakyat Badung Bangkit yang digalang Golkar-Gerindra-NasDem sudah sepakat untuk mengusungnya. "Tapi, DPP Golkar malah keluarkan rekomendasi mengusung petahana (Giri Prasta-Suiasa, Red), sehingga para kader di akar rumput kecewa sekali," papar Gus Suyoga.

Dampak dari rekomendasi DPP Golkar ini, kata Gus Sayoga, seluruh kader yang duduk di kepengurusan PD Golkar se-Kecamatan Petang pilih meletakkan jabatan. Karena semua PD Golkar dari desa-desa se-Kecamatan Petang meletakkan jabatan, Gus Sayoga selaku Plt Ketua PK Golkar Petang pun ikut mundur, karena merasa tidak akan mampu melaksanakan roda organisasi. "Saya sudah menyatakan mundur sebagai Plt Ketua PK Golkar Petang. Kalau sebagai kader Golkar, saya tidak pernah bergeser," ujar Gus Suyoga.

Gus Suyoga juga mengakui Sekretaris PK Golkar Petang, Ni Wayan Nastini, juga telah mengundurkan diri dari jabatannya. "Ya, Bu Nastini ini kan juga mundur. Kalau Ketua PD Golkar se-Kecamatan Petang, sudah duluan mundur. Ini juga membuat saya agak susah," keluh Gus Suyoga.

Pasangan IGN Agung Diatmika-Wayan Muntra sendiri, sebagaimana diberitakan, gagal maju tarung ke Pilkada Badung 2020, karena tidak mendapat rekomendasi dari DPP Golkar (yang memiliki 7 kursi legislatif atau 17,50 persen suara parlemen). Setelah Golkar beralih dukung Giri Prasta-Suiasa yang diusung PDIP, tinggal Gerindra dan NasDem yang bertahan di Koalisi Rakyat Badung Bersatu (KRBB).

Kekuatan Gerindra-NasDem uma 3 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2020 atau 7,50 persen suara parlemen, sehingga tidak memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen untuk usung paket calon ke Pilkada. Walhasil, terjadilah Pilkada calon tunggal di Badung, yang mana incumbent Giri Prasta-Suiasa nantinya akan melawan kotak kosong.

Agung Diatmika yang awalnya hendak diusung Golkar-Gerindra-NasDem di Pilkada Badung 2020, merupakan tokoh independen asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sedangkan Wayan Muntra yang menempati posisi Cawabup, merupakan politisi Beringin asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2020 dan kini menjabat Wakil Ketua Bidang Hukum-HAM DPD I Golkar Bali 2020-2025. *nat

Komentar