nusabali

Sehari, 7 Orang Meninggal dan 135 Orang Kasus Baru Covid-19

Tonton Pertandingan Tarkam, Deputi BIN Cek Penerapan Prokes

  • www.nusabali.com-sehari-7-orang-meninggal-dan-135-orang-kasus-baru-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Jumlah kasus positif Covid-19 di Bali setiap harinya terus bertambah. Begitu pun jumlah pasien yang meninggal karena terpapar virus Corona. Per Sabtu (12/9), kasus meninggal bertambah sebanyak 7 orang.

Sementara kasus baru bertambah sebanyak 135 orang, dan kasus sembuh 64 orang. Mengutip informasi dari website infocorona.baliprov.go.id, sebanyak 7 orang kasus meninggal berasal dari Bangli 2 orang, Buleleng 2 orang, Tabanan 1 orang, Denpasar 1 orang, dan Gianyar 1 orang. Dengan demikian, total kasus meninggal menjadi 168 orang (166 WNI dan 2 WNA). Jika dipersentasekan, kasus meninggal mencapai 2,36 persen dari total 7.113 kasus positif. Sebanyak 168 kasus meninggal di antaranya berasal dari Denpasar 31 orang, Badung 28 orang, Bangli 28 orang, Gianyar 26 orang, Buleleng 17 orang, Karangasem 13 orang, Tabanan 10 orang, Klungkung 8 orang, Jembrana 5 orang, dan WNA 2 orang.

Sementara itu, penambahan sebanyak 135 orang kasus baru di antaranya 3 orang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan 132 orang transmisi lokal. Sebaran kasus baru antara lain berasal dari Denpasar sebanyak 33 orang, Badung 25 orang, Karangasem 21 orang, Tabanan 16 orang, Buleleng 16 orang, Gianyar 14 orang, Bangli 5 orang, dan Jembrana 2 orang, dan daerah lain 3 orang. Hingga saat ini jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Bali mencapai 7.113 orang (7.088 WNI dan 25 WNA).

Jika dirinci berdasarkan sumber penularan, kasus transmisi lokal mencapai 6.720 orang (6.705 WNI dan 15 WNA) atau 94,47 persen. Sedangkan PPLN WNI sebanyak 297 orang atau 4,18 persen, kasus imported case WNA sebanyak 8 orang atau 0,11 persen, dan kasus PPDN sebanyak 88 orang (86 WNI dan 2 WNA) atau 1,24 persen.

Sedangkan kasus sembuh bertambah sebanyak 64 orang sehingga total menjadi 5.593 orang (5.573 WNI dan 20 WNA) atau 78,63 persen dari total 7.113 kasus positif. Pasien sembuh antara lain berasal dari Denpasar sebanyak 20 orang, Klungkung 8 orang, Tabanan 7 orang, Badung 7 orang, Gianyar 7 orang, Buleleng 7 orang, Karangasem 6 orang, dan Bangli 2 orang. Selain itu, yang masih dalam perawatan berjumlah 1.352 (1.349 WNI dan 3 WNA) atau 19,01 persen yang berada di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPTD RS Nyitdah Kecamatan Kediri, Tabanan), Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega, dan BPK Pering.

GTPP Covid-19 Provinsi Bali terus mengingatkan agar masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin, antara lain selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari keramaian.

GTPP Covid-19 Tabanan merilis, per Sabtu kemarin terjadi ledakan 16 kasus baru, dan 1 pasien meninggal positif terpapar virus Corona. Pasien yang meninggal laki-laki berusia 38 tahun. Yang bersangkutan memiliki penyakit komorbid gangguan gagal fungsi jantung sejak lama. Selain itu pasien juga memiliki riwayat penyakit SLE (Lupus Eritematosus)

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan, menjelaskan tambahan 16 kasus baru ini memang paling tinggi dalam pekan ini. Pasien yang terpapar sebagian mengeluhkan anosmia. Sebab dari 16 kasus baru ini, 11 orang mengeluhkan anosmia (anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau, Red).

Sisanya, kata Dian Setiawan, hanya mengeluhkan batuk tanpa gejala dan adapula karena awalnya digigit ular kemudian dirapid test menunjukkan hasil reaktif.

Sementara dua pasien terkonfirmasi Covid-19 Buleleng dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu kemarin. Keduanya berasal dari Kecamatan Buleleng yang memang memiliki riwayat penyakit penyerta. Penambahan dua orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia kemarin mengubah jumlah konfirmasi meninggal dunia di Buleleng sebanyak 16 orang.

GTPP Covid-19 Buleleng mencatat pasien pertama yang meninggal dunia karena Covid-19 adalah seorang perempuan usia 87 tahun asal Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Pasien bersangkutan datang ke RSUD Buleleng pada 9 September lalu dengan keluhan lemas dan nafsu makan menurun sejak tiga hari. Setelah tiga hari menjalani perawatan pasien dengan penyakit penyerta stroke dan gagal ginjal dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis pada Jumat (11/9). Namun baru dinyatakan meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 Buleleng pada Sabtu (12/9) saat hasil swabnya keluar.

Kemudian pasien Covid-19 kedua meninggal dunia pada Sabtu (12/9) pukul 07.15 Wita. Pasien laku-laki berumur 57 tahun itu meninggal dalam perawatan di salah satu rumah sakit swasta. Yang bersangkutan dirawat sejak 10 September lalu dengan keluhan sesak nafas sejak dua minggu sebelumnya. Pasien yang dinyatakan memiliki penyakit penyerta diabetes mellitus ini juga telah menjalani tes swab yang hasilnya dinyatakan positif. Hingga pasien asal Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu pagi kemarin dinyatakan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia.

Jubir GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca, mengatakan dengan penambahan dua pasien Covid-19 meninggal dunia, jumlah yang meninggal sebanyak 16 orang dari jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebanyak 718 orang.

“Hari ini ada penambahan 16 kasus baru sehingga jumlah kumulatif konfirmasi sebanyak 718 orang. Selain itu ada juga 6 orang yang sembuh masing-masing 2 orang di Kecamatan Buleleng dan Seririt, serta 1 orang masing-masing di Kecamatan Busungbiu dan Gerokgak. Sehingga jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 590 orang,” kata Suweca yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfo-Santi) Buleleng.

Sedangkan GTPP Covid-19 Kota Denpasar mencatat ada 1 pasien meninggal dunia, Sabtu (12/9) kemarin. Sementara kasus sembuh sebanyak 20 orang, dan kasus positif bertambah sebanyak 33 orang yang tersebar di 13 desa/kelurahan.

“Kami sampaikan kabar duka cita, 1 orang pasien Covid-19 di Denpasar meninggal dunia, kasus sembuh bertambah sebanyak 20 orang, dan kasus positif meningkat sebanyak 33 orang yang tersebar di 13 desa/kelurahan,” kata Jubir GTPP Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai.

Terkait pasien meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan pasien berjenis kelamin perempuan, usia 52 tahun. Dirawat untuk pertama kali sejak 28 Agustus dengan gejala batuk dan sesak. Dinyatakan positif Covid-19 pada 1 September 2020, pasien dinyatakan meninggal dunia pada 3 September 2020 dengan penyakit penyerta diabetes mellitus dan hiperkolesterol.

Sementara itu, pada Sabtu kemarin, Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Dr Wawan Hari Purwanto menyaksikan pertandingan sepakbola antar kampung (tarkam) di sela-sela kegiatan kunjungan dan pembagian masker di Kecamatan Ubud, Gianyar. Wawan menonton pertandingan antara Celepuk FC melawan Dempi FC di lapangan Padang Tegal usai melakukan pembagian masker di kawasan Monkey Forest dan Catus Pata Ubud.

Kegiatan pembagian masker dan kunjungan Deputi VII BIN ini untuk mengingatkan warga agar tetap menaati protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sekaligus melakukan pengecekan terhadap penerapan prokes di Bali. Pembagian masker merupakan kerjasama antara BIN, Komunitas Jurnalis Gianyar (KJG), dan Forum Komunikasi Antar Media Bali Bangkit.

Wawan menjelaskan dipilihnya Ubud sebagai tempat pembagian masker karea Ubud salah satu ikon pariwisata Bali. Total sebanyak 1.000 masker dan 200 hand sanitizer dibagikan langsung kepada warga. “Kami terjun langsung supaya Bali tidak mati suri, tetapi agar bangkit dan berkembang,” ujarnya.

“Terlebih di Bali akan adanya pilkada, di antaranya yang menyelenggarakan ada zona merah. Dengan ini kami minta seluruh elemen, tokoh agama, Babinsa, Bhabinkamtibmas secara intens mengingatkan masyarakat,” tandasnya. *ind, des, k23, mis

Komentar