nusabali

Diskes Tingkatkan Kapasitas RS

Gianyar Zona Merah Penularan Covid-19

  • www.nusabali.com-diskes-tingkatkan-kapasitas-rs

RSUD Sanjiwiani hanya punya sisa 6 bed untuk perawatan pasien Covid-19 dari ketersediaan 36 bed.

GIANYAR, NusaBali

Kabupaten Gianyar, salah satu dari 29 kabuaten/kota di Indonesia dengan perubahan zona risiko oranye menjadi merah dalam penularan pandemi Covid-19.  Sesuai rilis data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid Pusat, per Minggu (6/9), selain Gianyar, 4 kabupaten/kota di Provinsi Bali lainnya yang meraih status sama yakni Jembrana, Badung, Kota Denpasar, dan Buleleng. Zon merah ini menjadikan Dinas Kesehatan Gianyar harus meningkatkan peran dan kapasitas rumah sakit negeri dan swasta untuk menangani pasien Covid-19.

Dihubungi Jumat (11/9), Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani Widyawati MKes mengakui kasus positif Covid-19 di Kabupaten Gianyar belakangan ini terus meningkat. Terkait perubahan status oranye ke merah penularan wabah ini, papar dia, Dinas Kesehatan Gianyar telah mengambil beberapa langkah taktis. Antara lain, menambah 20 bed untuk penambahan pasien Covid-19 di RSUD Sanjiwani Gianyar. 20 bed ini sudah dipakai pasien Covid-19 sejak Senin (7/9) lalu. ‘’Rumah sakit swasta juga kami minta agar meningkatkan kapasitasnya untuk merawat pasien Covid19. Ke depan, kami tetap akan meningkatkan kapasitas tempat tidur (bed), baik di rumah sakit maupun tempat khusus penanganan pasien Covid-19,’’ jelasnya. Hingga kini, penyediaan ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19 ada 36 di RSUD Sanjiwani, ditambah masing-masing 2 ruangan di rumah sakit swasta dan RS Payangan yang juga milik Pemkab Gianyar.

dr Cahyani belum berani memastikan rancangan lokasi atau tempat khusus untuk perawatan pasien Covid-19 di luar rumah sakit negeri dan swasta di Gianyar. Alasannya, lokasi dimaksud sedang tehap penjajakan. Guna menekan penyebaran penularan pandemi, dr Cahyani sangat berharap peran aktif masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan, kapan dan dimana pun. ‘’Di tempat umum, perkantoran bahkan di rumah sendiri, harus taati prorokol kesehatan. Ini untuk mencegah klaster baru. Ketaatan masyarakat sangat menentukan cepat lambatnya penularan,’’ ujarnya. Tambah dia, Dinas Kesehatan juga terus meningkatkan kapasitas surveilans kasus.

Untuk diketahui, data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, di Kabupaten Gianyar sampai Jumat (11/9), tercatat ada 773 kasus terkonfirmasi, pasien sembuh 534 orang (70,1 persen) dan masih dalam perawatan 91 orang (7,86 persen), dan pasien meninggal 29 orang. Pasien meninggal cenderung lebih tinggi terjadi pada usia di bawah 65 tahun (79 persen) dan usia di atas 65 tahun (21 persen).

Wadir Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar dr AA Gde Oka Beratha mengatakan, pihaknya telah membaca kecenderungan pasien Covid-19 akan naik. Ikutannya, harus menambah ruang dan bed perawatan pasien Covid-19. Di antaranya, penambahan 20 bed telah dilakukan pada Minggu (6/), dan mulai dipakai untuk perawatan pasien Covid-19, keesokan harinya, Senin (7/9).   

Hingga Jumat (11/9), RSUD Sanjiwiani hanya punya sisa 6 bed untuk perawatan pasien Covid-19 dari  ketersediaan 36 bed untuk perawatan pasien Covid-19.

Dari jumlah bed itu, 26 bed sedang dipakai pasien positif dan 4 bed untuk pasien suspec Covid-19 yang masih menunggu hasil swab test. Menurutnya, sisa 6 bed tersebut menjadikan managemen RSUD Sanjiwani harus mengupayakan lagi ruangan lain yang memungkinkan untuk perawatan pasien Covod-19. ‘’Jika terus terjadi penambahan kasus baru, dan ruang terbatas, maka kami akan koordinasikan agar diupayakan penggunaan ruangan ruangan kosong yang masih ada di  rumah sakit swasta,’’ jelasnya. *lsa

Komentar