nusabali

Usai Muspa, Tewas Terpental ke Tegalan

  • www.nusabali.com-usai-muspa-tewas-terpental-ke-tegalan

Nasib kurang beruntung dialami, Ni Luh Putu Sinta Dewi yang meninggal di tempat karena kepalanya berbenturan jalan saat terpental ke tegalan.

AMLAPURA, NusaBali
Usai muspa di Pura Pasar Agung, pemedek Ni Luh Putu Sinta Dewi, 22, dari Banjar Lusuh, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, tewas terpental ke tegalan saat berboncengan di atas sepeda motor Honda Scoopy merah hitam DK 5754 TD. Pengendara Honda Scoopy Ngakan Putu Darmayasa, 23, dari Banjar Tangga Yuda, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar hanya mengalami luka-luka dirujuk ke RS Kasih Ibu Gianyar.

Kecelakaan itu terjadi di tikungan, jalan menurun sebelah barat Pura Bingin, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (11/9) pukul 12.30 Wita, tetapi baru dilaporkan pukul 17.30 Wita.

Mulanya pengendara Honda Scoopy Ngakan Putu Darmayasa mengantar dua wanita bersaudara dari Banjar Lusuh, Desa Peringsari hendak melakukan persembahyangan di Pura Pasar Agung, di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Keduanya yang dibonceng dari Banjar Lusuh, Desa Peringsari, Ni Luh Putu Sinta Dewi, 22, dan adiknya Ni Komang Ayu Sri Martini, 5.

Saat melakukan perjalanan menuju Pura Pasar Agung yang melintasi jalan tanjakan dan berliku aman-aman saja. Selanjutnya saat meninggalkan Pura Pasar Agung, melintasi jalan menurun tajam, bergerak dari utara Pura Pasar Agung ke selatan menuju arah Banjar/Desa Sebudi, setiba di TKP (tempat kejadian perkara), memasuki tikungan hendak belok kiri ternyata rem Honda Scoopy tiba-tiba blong, sehingga pengendara tidak mampu menguasai kendaraannya, menyebabkan terpental dan terperosok ke tegalan. Bahkan dua wanita  yang dibonceng, terpental hingga 20 mater, kedua korban jatuh tergeletak di lahan tegalan.

Nasib kurang beruntung dialami, Ni Luh Putu Sinta Dewi yang meninggal di tempat karena kepalanya berbenturan dengan lahan di tegalan, mengalami luka di kepala belakang, dan luka di leher kiri.

Sedangkan adiknya Ni Komang Ayu Sri Martini mengalami luka bengkak di pergelangan tangan kanan, luka lecet di paha kiri dan bengkak di bawah kelopak mata kanan. Ketiga korban kemudian diantar petugas Polsek Selat  ke Puskesmas Selat, selanjutnya pengendara Honda Scoopy dirujuk ke RS Kasih Ibu Gianyar.

Kondisi Honda Scoopy yang nyemplung ke lubang, ringsek di bagian spidometer pecah, sayap depan pecah, selebor kiri dan kanan lecet dan pecah, stang bengkok, dan sayap belakang pecah, kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,5 juta.

Saksi-saksi yang menerangkan kasus kecelakaan tunggal itu, I Putu Gede, 38, dan I Nyoman Mudiasa, 44, dari Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Kebetulan kedua saksi itu tengah bekerja di kebun miliknya.

Kapolsek Selat AKP I Gede Sunjaya Wirya yang menangani kasus itu, mengatakan masih dalam penyelidikan. "Sementara hanya meminta keterangan dari kedua saksi itu, sedangkan pengendara belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di RS Kasih Ibu Gianyar," jelas AKP I Gede Sunjaya Wirya. *k16

Komentar