nusabali

Alat PCR Sudah Sampai di RSUD Buleleng

  • www.nusabali.com-alat-pcr-sudah-sampai-di-rsud-buleleng

Skenarionya alat PCR sudah bisa dioperasionalkan. Speciment swab test dari Buleleng tak perlu dikirim lagi ke Denpasar dan hasilnya langsung diketahui saat itu juga.

SINGARAJA, NusaBali

Akhirnya, Buleleng sudah menerima bantuan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang berguna untuk menguji speciment swab test pada pasien yang terindikasi Covid-19. Bantuan dari pusat ini sudah berada di RSUD Buleleng sejak Selasa (8/9) lalu. Namun pengoperasian masih disiapkan, termasuk penyiapan sumber daya manusia (SDM).

RSUD Buleleng sebagai operator nantinya menyiapkan ruangan untuk penempatan alat PCR sembari menunggu peralatan pendukung lainnya sebelum dapat dioperasikan. “Perlu banyak hal pendukung, standarisasi, spesifikasi ruangan, alat pendukung lain termasuk set komputer. Karena alat setelah melakukan tes langsung bisa print out hasilnya,” jelas Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Buleleng, Wayan Suyasa, Kamis (10/9).

RSUD Buleleng, lanjut Suyasa,  juga masih menghitung biaya operasional yang diperlukan. Namun dari rancangan awal dikalkulasi bakal menyedot anggaran hingga  Rp 1,2 miliar. “Anggaran itu akan dibantu dari Pemda jika RSUD tak menyiapkan rencana bisnis anggarannya,” kata Suyasa.

Sedangkan penyiapkan SDM laboran juga sudah disiapkan 4 analis yang sebelum ditugaskan akan menjalani bintek di RSUP Sanglah. Selain itu RSUD Buleleng juga telah menyiapkan satu dokter spesialis mikrobiologi. Penyiapan SDM juga disebut Suyasa tak semudah membalikkan telapak tangan. Mereka setelah menjalani bintek juga harus didaftarkan ke Kemenkes menyangkut tanggungjawabnya bekerja di laboratorium dengan tingkat kerahasiaan tinggi.

Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster ditemui usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Buleleng, Kamis (10/9), mengatakan PCR untuk Buleleng itu akan mempermudah Gugus Tugas Kabupaten melaksanakan tugasnya. Ketersediaan alat PCR di Kabupaten itu juga membuat Gugus Tugas Kabupaten tak perlu repot mengirim speciment swab ke Denpasar, hasilnya pun tak perlu menunggu dua sampai tiga hari karena langsung bisa diketahui.

“Buleleng selama ini penanganan Covid-19 dan fasilitasnya sangat baik sehingga kami bantu alat PCR, sehingga uji swab tak lagi harus ke Denpasar semua bisa ditangani di Buleleng. Bupati sinerginya selama ini sangat baik,” ucap Gubernur Koster.

Alumnus SMAN 1 Singaraja ini juga tak menampik jika kini Bali sudah masuk zona merah penyebaran Covid-19 karena peningkatan jumlah kasusnya belakangan terasa drastis. Kondisi itu pun disebut putra terbaik asal Desa Sembiran Kecamatan Tejakula Buleleng ini Bali kembali memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19 melalui Pergub Nomor 46 Tahun 2020 yang merupakan turunan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 dan Intruksi Mendagri Nomor 4 Tahun 2020. “Bali kembali menjadi sorotan dan masuk zona merah karena kita kurang tertib. Saya ajak masyarakat agar tertib mengikuti protokol kesehatan. Pergub dan Perbup bukan dibuat atas kehendak gubernur atau bupati tetapi kebijakan pusat,” tegas dia.

Sedangkan Ketua GTPP Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana mengakui bahwa perkembangan kasus penularan Coivd-19 setelah euforia new normal memang meningkat di Buleleng. Namun terkait perkembangan kasus konfirmasi di Buleleng pada Kamis (10/9) cukup sedikit. Hanya ada penambahan 5 kasus baru dengan nihil kesembuhan. Lima kasus konfirmasi baru tersebar 4 orang di Kecamatan Buleleng dan 1 di Kecamatan Seririt. Penambahan kasus baru itu membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif berjumlah 674 orang yang 567 di antaranya dinyatakan sembuh, 12 orang meninggal dunia dan yang masih menjalani perawatan sebanyak 105 orang. *k23

Komentar