nusabali

Tarif Bus ke Lempuyang Naik 50%

Dishub Bangli juga rekomendasikan 5 angkutan lokal dari Desa Tribuana

  • www.nusabali.com-tarif-bus-ke-lempuyang-naik-50

AMLAPURA, NusaBali
Dinas Perhubungan Karangasem menyepakati 17 bus untuk melayani pamedek selama pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem.

Puncak pujawali pada Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (17/9). Tarif penumpang naik 50 persen, sebelumnya Rp 10.000 jadi Rp 15.000. Tarif angkutan disepakati dalam pertemuan di Aula Wahana Sabha Dinas Perhubungan, Jalan Sudirman Amlapura, Kamis (10/9).

Pertemuan dipimpin Kadis Perhubungan Ida Bagus Putu Suastika didampingi Sekdis Cokorda Made Surya Darma, Kepala Bidang Lalulintas Angkutan I Made Suja, Perbekel Desa Tribuana, Kecamatan Abang I Nyoman Kerti, Ketua BUMDes Desa Tribuana Ni Komang Parmini, dan undangan lainnya. Sesuai permintaan dari Bendesa Adat Purwayu yang juga Kelian Pangempon Pura Sad Kahyangan Lempuyang I Nyoman Jati, mohon bantuan angkutan pamedek selama Ida Bhatara nyejer dari Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (17/9) hingga Redite Wage Kuningan, Minggu (20/9).

Dengan adanya permohonan dari Bendesa Adat Purwayu, maka Kadis Perhubungan Ida Bagus Putu Suastika melakukan komunikasi dengan sejumlah staf hingga akhirnya merekomendasikan 17 bus yang masih laik operasi diizinkan melayani pamedek. Sebanyak 17 bus secara kualitas masih kuat dioperasikan karena jalur yang dilewati sepenuhnya tanjakan dari Terminal Banjar Kemuda, Desa Tribuana, Kecamatan Abang menuju parkir di jaba Pura Penataran. Saat balik jalan menurun dan berliku. Sehingga selama 17 bus dioperasikan, dilarang kendaraan lainnya beroperasi agar bus naik turun Bukit Bisbis tidak terganggu, terutama saat melintasi tikungan tajam. “Saya juga rekomendasi 5 angkutan lokal dari Desa Tribuana sehingga yang beroperasi melayani pamedek sebanyak 22 angkutan,” jelas mantan Camat Abang ini.

Ida Bagus Suastika mengakui tarif angkutan dinaikkan 50 persen dari Rp 10.000 untuk sekali antar jadi Rp 15.000. “Pertimbangannya adalah mengingat masih pandemi Covid-19, maka bus yang melayani pamedek, tidak diizinkan mengangkut sekali antar sebanyak 30 penumpang, hanya mengangkut 15 pamedek atau setengah dari kapasitas bus,” kata Ida Bagus Putu Suastika. Bus melalui medan berat sepenuhnya tanjakan, lagi pula sekali angkut hanya diperbolehkan mengantar maksimal 15 pamedek. Terpisah, Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengakui mohon bantuan agar Dinas Perhubungan Karangasem menyediakan angkutan bus untuk melayani pamedek. *k16

Komentar