nusabali

Tutup Sementara, IGD RS Wangaya Digunakan Perawatan Covid-19

  • www.nusabali.com-tutup-sementara-igd-rs-wangaya-digunakan-perawatan-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya, Denpasar ditutup sementara karena dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19, Kamis (10/9).

IGD ditutup sementara lantaran ada 6 pasien Covid-19 yang ditempatkan di sana karena Ruang Isolasi Merak berkapasitas 36 bed, sudah penuh.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD Wangaya, AA Ngurah Swastika saat dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, IGD RSUD Wangaya untuk sementara dipermaklumkan untuk ditutup sementara bagi pasien gawat darurat. Sebab, saat ini IGD sementara digunakan untuk ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

Digunakannya ruangan tersebut sebagai tempat isolasi sementara karena bed Ruang Merak yang dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 penuh. "Iya ruangan merak sebagai tempat isolasi penuh. Karena tadi ada masuk lagi sebanyak 6 pasien positif Covid-19, jadi kita gunakan dulu IGD sebagai tempat sementara," jelasnya.

Menurut Agung Swastika, tidak ada pilihan lain sehingga menggunakan IGD sebagai tempat isolasi karena tidak ada ruangan lagi yang bisa digunakan sementara. “Sehingga, pelayanan umum IGD dipindahkan ke triage yang berada di tempat tunggu keluarga pasien di depan ruang IGD,” katanya.

Menurut Agung Swastika, penempatan pasien IGD di luar karena tidak mau mengambil resiko. Jika dimasukkan ke dalam, dikhawatirkan bisa tertular Covid-19. "Kami khawatir pasien baru masuk malah tertular. Walaupun di luar itu masih layak dan masih dalam koridor triage. Jadi kami tidak mau mengambil resiko," ungkap Agung Swastika.

Pemeriksaan di depan IGD lanjut dia hanya sementara. Jika sakit pasien ringan, setelah pemeriksaan akan diperbolehkan pulang. Tetapi jika parah maka akan dirujuk ke RSUP Sanglah langsung, tetapi jika memerlukan opname akan dibawa ke ruangan. “Pemeriksaan di triage tersebut lebih cepat untuk antisipasi penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Agung Swastika mengakatakan, penggunaan IGD sebagai ruang isolasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Jika kasus sembuh Covid-19 di ruangan itu lebih cepat, maka pasien Covid-19 yang ada di IGD bisa cepat dipindahkan dan pelayanan IGD akan kembali normal.

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengungkapkan, untuk saat ini kapasitas ruang isolasi sudah overload. Bed yang digunakan untuk merawat pasien sudah 99 persen terisi. Sehingga harus ada solusi untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 karena peningkatan kasus.

Antisipasi kedepannya kata dia, Pemkot Denpasar sepakat untuk membuat ruang isolasi baru. Tempat yang rencananya akan digunakan adalah ruang tamu VIP yang nantinya akan digunakan sebagai tempat isolasi dengan kapasitas 11 bed. "Karena ruangan dan bed sudah penuh rencananya kami akan menggunakan ruang tamu VIP untuk tempat isolasi dengan kapasitas 11 bed. Kemungkinan dalam satu minggu ini bisa beroperasi," ungkap Dewa Rai. *mis

Komentar