Italia Permalukan Belanda
Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi Belanda sejak Juni 2019 dan membuat posisi pelatih sementara Tim Oranje kemungkinan besar langsung didepak.
AMSTERDAM, NusaBali
Italia menguasai puncak klasemen UEFA Nations League 2020/21 Divisi A Grup 1 (A1) seusai menang 1-0 atas tuan rumah Belanda di Stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Senin (7/9) atau Selasa Wita. Kemenangan itu berhasil mengantarkan Italia naik ke puncak klasemen dengan koleksi empat poin, menggusur Belanda (3) ke urutan kedua, di atas Polandia (3) dan Bosnia-Herzegovina (1).
Kebuntuan terpecahkan pada menit pertama injury time babak pertama ketika Nicolo Barella melakukan tusukan ke dalam kotak penalti untuk menanduk umpan silang kiriman Ciro Immobile dan menaklukkan kiper Jasper Cillessen. Keunggulan Italia yang diperoleh berkat gol semata wayang yang dicetak Nicolo Barella di pengujung babak pertama terbukti mampu dipertahankan oleh tim besutan Roberto Mancini itu hingga bubaran laga.
Dalam laga yang dipimpin wasit Felix Byrch, Belanda berusaha menggempur pertahan Italia di menit-menit akhir dan Marten de Roon mengirimkan umpan silang bagus ke arah Memphis Depay yang berdiri bebas di tiang jauh, sayang upaya tembakan akrobatik penyerang Olympique Lyon itu memantul ke tanah sebelum melayang ke atas mistar gawang. Keasyikan menyerang Belanda hampir kemasukan gol kedua pada injury time ketika Moise Kean bisa mencuri bola dari Quincy Promes, tetapi tembakannya hanya menyerempet mistar gawang.
Sayangnya kemenangan Italia diwarnai cedera gelandang Nicolo Zaniolo. Pemain AS Roma berusia 21 tahun yang menjadi salah satu bakat muda paling menjanjikan di Italia itu absen berlaga dalam enam bulan pertama tahun ini setelah robek ligamen anterior pada lutut kanannya. "Dia lolos dari proses rehabilitasi yang panjang untuk pemain lain dan dia jelas khawatir, seperti halnya kami," kata dokter tim Italia Andrea Ferretti.
Roma mengatakan Zaniolo akan menjalani pemeriksaan setelah kembali ke Roma.
"Klub bisa memastikan bahwa Nicolo Zaniolo mengalami trauma pada lutut kiri selama laga Italia Senin malam," kata klub ini. "Sang pemain akan menjalani tes diagnostik dan klinis untuk menaksir sejauh mana cederanya".
Di sisi lain kekalahan Belanda di kandang sendiri membuat pelatih sementara Dwight Lodeweges posisinya terancam. Lodeweges yang bulan lalu menggantikan Ronald Koeman setelah menjadi pelatih Barcelona terlihat frustrasi timnya kesulitan menciptakan peluang dan kalah akibat gol Nicolo Barella sebelum babak pertama usai. "Kami kalah melawan tim yang sangat bagus, lawan top yang pada dasarnya melakukan hal yang sama dengan kami, tetapi tampil lebih baik," kata Lodeweges.
Itu adalah kekalahan pertama Belanda dalam delapan pertandingan sejak mereka kalah pada final Nations League dari Portugal pada Juni 2019. "Kami tidak cukup saling membantu pada babak pertama. Cuma berlari kencang sekali dan bermain sekeras mungkin belumlah cukup. Ketika kami memenangkan penguasaan bola, kami tidak segar. Ruangnya terlalu besar," sambung dia.
Dia mengaku tidak pasti akan terus memimpin Belanda pada Oktober ketika mereka bertemu Meksiko dalam laga persahabatan dan Bosnia-Herzegovina serta Italia lagi dalam Nations League. "Itu tergantung kepada dewan direksi. Saya tak tahu apa-apa. Saya diminta mengambil alih untuk sekarang," kata dia lagi. "Jika tidak ada manajer baru, mereka mungkin meminta saya untuk memimpin mereka lagi. Saya akan menunggu saja," pungkas dia. *ant
Italia menguasai puncak klasemen UEFA Nations League 2020/21 Divisi A Grup 1 (A1) seusai menang 1-0 atas tuan rumah Belanda di Stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Senin (7/9) atau Selasa Wita. Kemenangan itu berhasil mengantarkan Italia naik ke puncak klasemen dengan koleksi empat poin, menggusur Belanda (3) ke urutan kedua, di atas Polandia (3) dan Bosnia-Herzegovina (1).
Kebuntuan terpecahkan pada menit pertama injury time babak pertama ketika Nicolo Barella melakukan tusukan ke dalam kotak penalti untuk menanduk umpan silang kiriman Ciro Immobile dan menaklukkan kiper Jasper Cillessen. Keunggulan Italia yang diperoleh berkat gol semata wayang yang dicetak Nicolo Barella di pengujung babak pertama terbukti mampu dipertahankan oleh tim besutan Roberto Mancini itu hingga bubaran laga.
Dalam laga yang dipimpin wasit Felix Byrch, Belanda berusaha menggempur pertahan Italia di menit-menit akhir dan Marten de Roon mengirimkan umpan silang bagus ke arah Memphis Depay yang berdiri bebas di tiang jauh, sayang upaya tembakan akrobatik penyerang Olympique Lyon itu memantul ke tanah sebelum melayang ke atas mistar gawang. Keasyikan menyerang Belanda hampir kemasukan gol kedua pada injury time ketika Moise Kean bisa mencuri bola dari Quincy Promes, tetapi tembakannya hanya menyerempet mistar gawang.
Sayangnya kemenangan Italia diwarnai cedera gelandang Nicolo Zaniolo. Pemain AS Roma berusia 21 tahun yang menjadi salah satu bakat muda paling menjanjikan di Italia itu absen berlaga dalam enam bulan pertama tahun ini setelah robek ligamen anterior pada lutut kanannya. "Dia lolos dari proses rehabilitasi yang panjang untuk pemain lain dan dia jelas khawatir, seperti halnya kami," kata dokter tim Italia Andrea Ferretti.
Roma mengatakan Zaniolo akan menjalani pemeriksaan setelah kembali ke Roma.
"Klub bisa memastikan bahwa Nicolo Zaniolo mengalami trauma pada lutut kiri selama laga Italia Senin malam," kata klub ini. "Sang pemain akan menjalani tes diagnostik dan klinis untuk menaksir sejauh mana cederanya".
Di sisi lain kekalahan Belanda di kandang sendiri membuat pelatih sementara Dwight Lodeweges posisinya terancam. Lodeweges yang bulan lalu menggantikan Ronald Koeman setelah menjadi pelatih Barcelona terlihat frustrasi timnya kesulitan menciptakan peluang dan kalah akibat gol Nicolo Barella sebelum babak pertama usai. "Kami kalah melawan tim yang sangat bagus, lawan top yang pada dasarnya melakukan hal yang sama dengan kami, tetapi tampil lebih baik," kata Lodeweges.
Itu adalah kekalahan pertama Belanda dalam delapan pertandingan sejak mereka kalah pada final Nations League dari Portugal pada Juni 2019. "Kami tidak cukup saling membantu pada babak pertama. Cuma berlari kencang sekali dan bermain sekeras mungkin belumlah cukup. Ketika kami memenangkan penguasaan bola, kami tidak segar. Ruangnya terlalu besar," sambung dia.
Dia mengaku tidak pasti akan terus memimpin Belanda pada Oktober ketika mereka bertemu Meksiko dalam laga persahabatan dan Bosnia-Herzegovina serta Italia lagi dalam Nations League. "Itu tergantung kepada dewan direksi. Saya tak tahu apa-apa. Saya diminta mengambil alih untuk sekarang," kata dia lagi. "Jika tidak ada manajer baru, mereka mungkin meminta saya untuk memimpin mereka lagi. Saya akan menunggu saja," pungkas dia. *ant
1
Komentar