nusabali

Musim Hujan Diprakirakan Mulai Pertengahan Oktober

Karangasem Pertama, Buleleng Barat Paling Akhir

  • www.nusabali.com-musim-hujan-diprakirakan-mulai-pertengahan-oktober

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan musim penghujan di Pulau Dewata akan berlangsung pada dasarian II atau pertengahan Oktober mendatang.

Wilayah yang mengalami musim hujan pertama adalah Karangasem dan yang paling terakhir adalah Buleleng. Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan dari hasil analisa yang dilakukan, Pulau Dewata akan mulai mengalami musim penghujan pada dasarian II Oktober mendatang. Wilayah pertama yang diguyur hujan yakni Karangasem bagian tengah. Sedangkan wilayah paling terakhir dan diprakirakan pada dasarian II Desember adalah Buleleng bagian barat.

“Dari seluruh wilayah di Bali yang paling pertama mengalami musim penghujan itu wilayah Karangasem, pada dasarian II Oktober. Sementara, wilayah lainnya baru terjadi pada November dan Desember,” kata Iman saat dikonfirmasi, Selasa (8/9) siang.

Dijelaskan oleh Iman, prakiraan musim penghujan yang dimulai pada dasarian II Oktober itu ditandai dengan peralihan angin timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi angin baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia). Selain itu, dengan munculnya anomali iklim (La Nina) juga berpeluang untuk menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan yang berdampak pada peningkatan curah hujan. “Selain dua faktor itu, anomali suhu muka laut juga menunjukkan kondisi suhu muka laut lebih hangat. Hal ini juga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Bali,” ungkap Iman, seraya menambahkan puncak musim penghujan diprakirakan pada Januari dan Februari 2021.

Dengan dimulainya musim penghujan di pertengahan Oktober, Iman mengimbau para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal. Pihaknya berharap perlunya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya.

“Masyarakat diharapkan lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan, terutama di wilayah yang rentan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” tutur Iman. *dar

Komentar