nusabali

Buleleng Tambah Data 2 Pasien Meninggal Akibat Covid-19

  • www.nusabali.com-buleleng-tambah-data-2-pasien-meninggal-akibat-covid-19

Dua kasus meninggal dunia akibat Covid-19 merupakan kasus Agustus 2020 yang berstatus probable.

SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng menambah data pasien meninggal akibat Covid-19 Buleleng, Selasa (8/9). Data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, warga meninggal akibat pandemi jadi 9 orang, dari sebelumnya 7 orang. Penambahan dua data kasus warga meninggal ini karena terkonfirmasi Covid-19 adalah pemindahan dari data probable menjadi kasus konfirmasi meninggal dunia.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Selasa (8/9), mengatakan tambahan dua kasus meninggal dunia akibat Covid-19 merupakan kasus Agustus 2020. Dua pasien yang meninggal dunia ini sebelumnya masuk dalam data probable. Namun baru diputuskan sebagai kasus konfirmasi meninggal dunia setelah diskusi Dinas Kesehatan Kabupaten dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. “Memang ada beberapa catatan yang disesuaikan Dinkes kabupaten dengan Provinsi Bali yang masih menjadi perdebatan. Apakah masuk kategori probable atau meninggal konfirmasi, keduanya memang beda tipis dan banyak kasus yang terjadi di antara kedua ini jika dilihat dari kasus per kasus. Sehingga kemarin sore ditetapkan 2 kasus probable masuk sebagai kasus konfirmasi meninggal,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Dua pasien yang diubah statusnya dari probable menjadi meninggal konfirmasi berasal dari Kecamatan Sawan. Pasien yang pertama adalah seorang perempuan berusia 44 tahun dengan riwayat penyakit penyerta maag akut dan mengeluh sesak nafas, batuk berdarah dan menjalani isolasi di salah satu rumahs akit swasta di Buleleng. Setelah diisolasi lebih dari 10 hari dengan hasil swab pertama positif yang bersangkutan meninggal dunia pada akhir Agustus lalu. “Awalnya memang ada di kategori probable, namun karen ahanya satu penyakit penyertanya sehingga menjadi perdebatan tim ahli antara provinsi dan kabupaten setelah melihat diagnosis klinis ditetapkan menjadi kasus meninggal konfirmasi,” kata mntan Asisten III Setda Buleleng ini.

Pasien kedua juga dari Kecamatan Sawan, seorang pria 58 tahun yang sebelumnya masuk data probable. Pasien meninggal di ruang Lely RSUD Buleleng, akhir Agustus 2020. Pasien yang bersangkutan selain hasil swab pertama positif Covid-19 juga memiliki riwayat penyakit penyerta diabetes militus dan juga pneumonia. Pasien probable ini kemudian disepakati menjadi pasien meninggal terkonfirmasi pada Senin (7/9).

Dengan perubahan data tersebut, Sekda Suyasa mengatakan akan muncul kasus-kasus serupa. Karena selama ini ada sejumlah pasien yang positif Covid-19 kemudian meninggal dunia setelah menjalani isolasi lebih dari 10 hari dengan diagnosis klinis sudah membaik. Namun pasien yang berada di posisi antara probable dan terkonfirmasi berpeluang menjadi kasus meninggal konfirmasi. Kondisi ini pun masih menjadi perdebatan tim medis dan ahli. Karena ketentuan revisi lima Kemenkes tak memungkinkan dilakukan post mortem swab pada jenazah pasien covid-19 untuk memastikan virusnya masih ada atau tidak. Kondisi itu pun membuat GTPP Covid-19 Buleleng memutuskan pasien covid-19 yang tercatat debagai kasus konfirmasi maupun probable tetap harus menjalani pemulasaran jenazah menggunakan protokol Covid-19.

Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hingga Selasa (8/9) kemarin, secara kumulatif berjumlah 642 kasus yang 531 orang pasien diantaranya sembuh, 9 orang meninggal dan 102 orang dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri.

Pada Selasa (8/9), dalam sehari GTPP Covid-19 Buleleng mencatat jumlah penambahan kasus baru 39 orang, tersebar yakni 19 kasus di Kecamatan Buleleng, 5 asal Kecmaatan Seririt, 4 orang dari Kecamatan Gerokgak, 3 orang masing-masing di Kecamatan Sawan, Sukasada dan Banjar dna 1 orang masing-masing di Kecamatan Tejakula dan Kubutambahan. Selain itu ada 42 orang pasien sembuh dalam sehari terakhir. Jumlah itu terinci 20 orang asal Kecamatan Buleleng, 5 orang asal Kecamatan Seririt, 4 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Sawan, Gerokgak, 3 orang asal Kecamatan Sukasada dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Kubutambahan dan Tejakula. *k23

Komentar