SMA PGRI Amlapura Garap 8 Video Hasta Karya
AMLAPURA, NusaBali
Sejumlah siswa kelas XI SMA PGRI Amlapura sedang menggarap 8 video hasta karya untuk Lomba Kader Remaja Peduli Kesehatan Tingkat Provinsi Bali 2020, Minggu (12/9) mendatang.
SMA PGRI Amlapura mewakili Karangasem dalam lomba yang diselenggarakan oleh STIKES Bina Husada Denpasar. SMA PGRI Amlapura melibatkan siswa kelas XI IPA1, kelas XI IPA2, kelas XI IPS, dan kelas XI Bahasa.
Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik didampingi Wakasek Kesiswaan I Gede Aries Pidrawan dan guru pembina Ni Luh Sri Purnami mengatakan anak didiknya sedang dalam proses pembuatan video. Video yang digarap siswa SMA PGRI Amlapura dengan tema donor darah, siaga bencana, dan remaja sehat peduli sesama. Menurut Ketut Jelantik, lomba ini sangat penting untuk mengedukasi kalangan remaja di bidang kesehatan. “Kami ingin mengembangkan program UKS (usaha kesehatan sekolah) dan meningkatkan peran kader kesehatan remaja,” ungkap Ketut Jelantik, Senin (7/9).
Menurutnya, dengan lomba ini, para siswa berupaya mencari tahu, mencari cara menjalani hidup bersih dan sehat, dan cara mengedukasi masyarakat yang ditayangkan melalui video. Misalnya tentang implementasi PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Harapan ke depan mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan terciptanya masyarakat sadar kesehatan. Salah satunya manfaat dari implementasi PHBS di sekolah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, agar bersama-sama menciptakan sekolah sehat. "Sisi positifnya, terciptanya sekolah sehat dan kualitas kesehatan siswa dan guru meningkat," kata Ketut Jelantik. *k16
Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik didampingi Wakasek Kesiswaan I Gede Aries Pidrawan dan guru pembina Ni Luh Sri Purnami mengatakan anak didiknya sedang dalam proses pembuatan video. Video yang digarap siswa SMA PGRI Amlapura dengan tema donor darah, siaga bencana, dan remaja sehat peduli sesama. Menurut Ketut Jelantik, lomba ini sangat penting untuk mengedukasi kalangan remaja di bidang kesehatan. “Kami ingin mengembangkan program UKS (usaha kesehatan sekolah) dan meningkatkan peran kader kesehatan remaja,” ungkap Ketut Jelantik, Senin (7/9).
Menurutnya, dengan lomba ini, para siswa berupaya mencari tahu, mencari cara menjalani hidup bersih dan sehat, dan cara mengedukasi masyarakat yang ditayangkan melalui video. Misalnya tentang implementasi PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Harapan ke depan mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan terciptanya masyarakat sadar kesehatan. Salah satunya manfaat dari implementasi PHBS di sekolah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, agar bersama-sama menciptakan sekolah sehat. "Sisi positifnya, terciptanya sekolah sehat dan kualitas kesehatan siswa dan guru meningkat," kata Ketut Jelantik. *k16
Komentar