Outlet Minimart Seluruh Bali Ditutup

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPD Aprindo Bali, Anak Agung Ngurah Agra Putra pada NusaBali, Sabtu (22/8) lalu, pertumbuhan ekonomi Bali pada Kuartal II (Q2) 2020 mengalami minus sebesar 10.98%. Maka, sebutnya, sudah pasti usaha ritel di Bali akan terdampak. 

“Sektor ritel sendiri di Q2 kemarin terkontraksi hingga 80% dan khusus ritel groceries terkontraksi lebih dari 30%. Ini ditengarai karena daya beli masyarakat yang rendah dan tingkat konsumsi yang turun,” ungkapnya.

Maka, dalam situasi seperti ini, para pelaku ritel harus memutar ulang strategi bisnisnya untuk melalui masa pandemi ini. Salah satu caranya, yaitu melakukan efisiensi disegala lini bisnis. “Menutup sementara outlet yang tidak performs dan memaksimalkan outlet yang memiliki performa yang baik menjadi salah satu langkah yang bisa diambil,” lanjutnya. 

Sementara itu, NusaBali telah menghubungi pihak manajemen Minimart di Bali namun tidak mendapatkan tanggapan. Namun, tutupnya ritel Minimart di seluruh Bali sendiri disebut-sebut telah dimulai sejak periode April yang dilakukan secara bertahap hingga Mei 2020. 

“Tutupnya itu bertahap. Terakhir bulan Mei kalau tidak salah. Ditutupnya itu dari yang tidak ada potensi ditutup duluan, yang masih berpotensi belakangan ditutup,” ungkap seorang sumber NusaBali yang enggan disebutkan namanya, Kamis (5/9). Outlet yang berpotensi yang dimaksud, yakni outlet-outlet yang lokasinya berada di kawasan pariwisata di Bali. 

Penutupan outlet-outlet disebut bersifat sementara hingga waktu yang belum diketahui. Sementara itu, dengan ditutupnya outlet Minimart di seluruh Bali, maka karyawan-karyawan pun dirumahkan.

“Rata-rata sekarang semua mencari (pekerjaan) sampingan. Ada juga yang masih belum dapat. Ada yang pulang kampung, kebanyakan rata-rata pulang kampung,” lanjut sumber yang sebelum dirumahkan merupakan salah satu supervisor outlet Minimart.*cr74