nusabali

Diduga Epilepsi Kambuh, Pemulung Tewas di Selokan

  • www.nusabali.com-diduga-epilepsi-kambuh-pemulung-tewas-di-selokan

Korban yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini diduga tewas di selokan saat mencari rongsokan akibat penyakit epilepsi yang dideritanya.

SINGARAJA, NusaBali

Warga Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di selokan air di Jalan Ahmad Yani Barat, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (7/9) pagi. Keberadaan mayat berjenis kelamin laki-laki itu pertama kali diketahui oleh Gede Sudarma, 57, pukul 07.30 Wita.

Saat itu pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir bemo ini sedang mangkal di sekitar lokasi dan menemukan mayat di selokan tepatnya di sebelah barat Angkringan Cak Ri. Mayat ditemukan dengan posisi terlengkup menghadap ke selatan, mengenakan celana training warna biru tua dan kaos berkerah warna abu-abu lengan panjang. Sudarma kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke petugas kepolisian.

Menurut informasi yang dihimpun di lapangan, identitas mayat tersebut adalah Muhammad Subahan, 50, warga yang beralamat di Jalan Jalak Putih Utama Nomor 5, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Subahan yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini diduga tewas di selokan saat mencari rongsokan akibat penyakit epilepsi yang dideritanya.

Adik almarhum, Muhammad Taufik, 29,  mengatakan, kakaknya memang memiliki riwayat penyakit epilepsi, yang diderita sejak 2002 silam. Penyakit itu sempat kambuh sekitar satu bulan yang lalu dan menyebabkan korban jatuh di selokan dekat rumah. "Sebulan yang lalu dia (almarhum) juga sempat jatuh di selokan dekat rumah karena epilepsinya kambuh. Sejak itu kami sudah melarangnya untuk keluar rumah. Tapi dia keras kepala," ujarnya, Senin (7/9).

Taufik menuturkan, almarhum sempat menghilang sejak Minggu (6/9) sore kemarin sekira pukul 17.30 Wita. Ia bersama keluarga pun sempat melakukan pencarian ke tempat-tempat yang biasa didatangi oleh almarhum pada malam harinya pukul 21.00 Wita lantaran tak kunjung pulang. Namun proses pencarian itu tidak membuahkan hasil.

Hingga pada Senin (7/9) pagi, Taufik mendengar kabar dari tetangganya yang mengatakan kakak keduanya itu ditemukan dalam kondisi tewas, tertelungkup di dalam selokan. Mendengar informasi tersebut, Taufik pun bergegas mendatangi TKP untuk memastikan. "Saya dapat info dari tetangga saya bahwa kakak saya tewas. Saat saya lihat mayatnya, benar itu kakak saya," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Kota Singaraja membenarkan telah menerima laporan mengenai penemuan mayat di selokan air di Jalan Ahmad Yani Barat, Kelurahan Banyuasri. Usai menerima laporan tersebut pihaknya menerjunkan anggota Polsek Kota Singaraja ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP serta mengevakuasi jasad korban. Saat ini korban sudah dibawa ke rumah menggunakan ambulans Yayasan Masjid al-Mujahidin untuk dimandikan dan diupacarai secara Islam.

"Setelah dilakukan kordinasi dan pengangkatan jenazah, pihak keluarga memastikan bahwa korban memang benar adalah Muhammad Subahan. Atas kejadian ini pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban melihat dari sebelumnya korban mengidap epilepsi dan dulu pernah mengalami kejadian terjatuh namun sempat ditolong," ujarnya. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi mayat dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah.*cr75

Komentar