nusabali

6 Pendaki Tersesat di Kawasan Tenget Puncak Bukit Adeng

  • www.nusabali.com-6-pendaki-tersesat-di-kawasan-tenget-puncak-bukit-adeng

TABANAN, NusaBali
Enam (6) orang tersesat saat mendaki ke puncak Bukit Adeng di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Mereka kemudian ditemukan dalam kondisi selamat di areal Pura Pucak Tapak, yang merupakan kawasan tenget (keramat) dan disakralkan masyarakat setempat, Senin (7/9) pagi pukul 08.16 Wita.

Informasi di lapangan, peristiwa ini bermula saat rombongan mahasiswa asal Denpasar hendak mendaki ke puncak Bukit Adeng di Banjar Munduk Lumbung, Desa Angseri, Sabtu (5/9) malam. Rombongan dibagi menjadi 2 kloter. Untuk kloter pertama, 6 pendaki berangkat duluan dan bermalam di areal parkir bawah, Sabtu malam.

Sedangkan kloter kedua berjumlah 19 pendaki baru berangkat dari Denpasar, Minggu (6/9) pagi pukul 08.00 Wita. Selanjutnya, mereka bergabung dengan 6 orang kloter pertama yang bermalam di areal parkir bawah, lalu 25 pendaki tersebut sama-sama mendaki ke puncak Bukit Adeng, Minggu pagi pukul 10.30 Wita.

Tiba di puncak Bukit Adeng siang sekitar pukul 12.30 Wita, 25 pendaki asal Denpasar ini kemudian melaksanakan persembahyangan, bersih-bersih, dan sesi foto bersama. Kemudian, Minggu sore pukul 15.00 Wita, 25 pendaki ini turun bersama-sama dari puncak Bukit Adeng.

Namun, di tengah perjalanan, ternyata 6 orang dari rombongan berjumloah 25 pendaki diketahui menghilang. Nah, 18 orang yang masih bersama-sama selanjutnya melakukan pengecekan lewat telepon. Saat itu, terungkat ada yang masih berada di atas, ada pula yang sudah turun. Karena merasa 6 rekannya aman, maka rombongan berjumlah 18 orang pun melanjutkan perjalanan turun.

Rombongan 18 orang tiba di areal parkir bawah kawasan Banjar Mun-duk Lumbung, Desa Angseri, Minggu sore pukul 17.00 Wita. Mereka pun kembali mengecek 6 rekannya yang terpisah di atas. Saat dicek, 6 orang itu diduga masih dalam perjalanan turun. Namun, setelah ditunggu cukup lama, rombongan 6 orang itu tak kunjung datang.

Karena merasa ada yang aneh, maka 3 pendaki dari rombongan 18 orang yang sudah tiba di parkir pun putuskan kembali naik untuk mencari 6 rekannya. Mereka juga meminta bantuan warga setempat untuk ikut melakukan pencarian. Selain itu, peristiwa ini juga dilaporkan ke Polsek Baturiti.

Menurut Kapolsek Baturiti, AKP Fachmi Hamdani, laporan baru masuk, Senin dinihari sekitar hari pukul 02.00 Wita. “Begitu mendapat laporan, kami langsung bergerak ke TKP (di Bukit Adeng, Desa Angseri, Red)," ungkap AKP Fachmi Hamdani, Senin kemarin.

Disebutkan, upaya pencarian dilakukan mulai Senin dinihari pukul 04.00 Wita, dengan melibatkan aparat Desa Angseri, petugas Basarnas, dan kepolisian. Upaya pencarian membuahkan hasil, ketika 6 pendaki yang tersesat ini ditemukan di areal Pura Pucak Tapak, Senin pagi pukul 08.16 Wita. “Mereka ditemukan dalam keadaan sehat dan lengkap. Selanjutnya, 6 orang ini sampai di areal parkir bawah sekitar pukul 10.00 Wita," terang AKP Fachmi.

Sementara itu, Perbekel Angseri, I Nyoman Warnata, mengungkapkan rombongan pendaki berjumlah 25 orang ini sebelumnya tidak melapor ke aparat desa. Padahal, kawasan puncak Bukit Adeng ini termasuk kawasan sakral dan keramat, yang tidak dikhususkan untuk pendakian, melainkan lebih ke perjalanan spiritual.

"Di kawasan puncak Bukit Adeng terdapat 3 pura, masing-masing Pura Pucak Bukit Adeng (di bawah), Pura Anyar (di pertengahan), dan Pura Pucak Tapak (posisi paling atas). Karena itu, kawasan ini amat disakralkan,” terang Perbekel Nyoman Warnata.

Menurut Warnata, Pura Pucak Tapak ini dipercaya masyarakat sebagai kawasan suci. Namun, orang tidak menyadari itu kawasan suci, karena berupa hutan belantara.

Warnata sendiri ikut dalam proses pencarian, 6 pendaki yang tersesat di puncak Bukit Adeng, Senin kemarin. Versi Warnata, 6 orang tersebut baru ditemukan Senin pagi pukul 08.16 Wita, karena laporan dari rekan-rekannya masuk dinihari pukul 02.00 Wita. “Upaya pencarian dilakukan mulai 04.00 Wita, dengan melibatkan petugas Basarnas, Polsek Baturiti, Koramil Baturiti, dan masyarakat setempat,” papar Warnata.

Setelah dilakukan pencarian sekitar 3 jam, barulah 6 orang yang tersesat itu berhasil ditemukan di tengah hutan sekitar Pura Pucak Tapak. “Mereka ini memang kesasar (tersesat). Harusnya mengikuti jalur kanan, tetapi justru sebagian dari mereka mengikuti jalur kiri,” katanya.

Wartana menyebutkan, peristiwa pendaki tersesat sudah dua kali terjadi di pucak Bukit Adeng dalam kutun 3 bulan terakhir. Sebelumnya, sempat ada 5 pendaki asal Badung yang kesasar di Pura Bukit Adeng. "Agar tidak terulang kejadian seperti ini, kami akan koordinasi dengan aparat desa untuk membuat format supaya jangan sampai ada pendaki yang kucing-kucingan. Intinya, harus izin terlebih dulu, supaya pendaki bisa mengetahui batas-batas mana yang boleh dilalui," pesan Wartana. *des

Komentar