nusabali

Kader Golkar di Badung Mundur Ramai-ramai

Kecewa Diatmika-Muntra Terpental

  • www.nusabali.com-kader-golkar-di-badung-mundur-ramai-ramai

Ada 41 Ketua PD Golkar, 3 Ketua PK Golkar, dan 2 fungsionaris DPD I Golkar Bali dari Badung yang letakkan jabatan sebagai pengurus partai

DENPASAR, NusaBali

Inilah buntut gagalnya pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika-I Wayan Muntra maju tarung di Pilkada Badung 2020, gara-gara Golkar kabur dari Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) dan kemudian masuk ke barisan PDIP usung incumbent Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa. Kecewa Diatmika-Muntra terpental, puluhan kader Beringin ramai-ramai mundur dari jabatan Ketua Pengurus Desa (PD) Golkar se-Badung.

Kekecewaan dan sekaligus pengunduran diri dari kepengurusan PD Golkar itu disampaikan langsung para perwakilan mereka saat mendatangi Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (7/9) pagi. Kedatangan perwakilan Ketua PD Golkar se-Badung kemarin dipimpin langsung oleh anggota Bidang Hu-kum dan HAM DPD I Golkar Bali, I Wayan Sumantra Karang.

Mereka diterima Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana dida-mpingi Wakil Ketua Bidang OKK DPD I Golkar Bali, I Komang Suarsana. Sebanyak 41 Ketua PD Golkar se-Badung tersebut kemarin langsung menyodorkan beberapa alasan pengunduran dirinya. Mereka juga meminta DPP Golkar dan DPD I Golkar memberikan klarifikasi, soal alasan tidak merekomendasi pasangan Diatmika-Muntra di Pilkada Badung 2020, namun justru mendukung incumbent Giri Prsta-Ketut Suiasa yang disung PDIP bersama Demokrat.

Menurut Wayan Sumantra Karang, bukan hanya kader jajaran PD Golkar se-Badung yang mengundurkan diri dari struktur kepengurusan, karena kecewa oleh terpentalnya pasangan Diatmika-Muntra. Ini juga akan disusul pengunduran diri kader dari Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Badung. "Ada 41 Ketua PK Golkar se-Badung, 3 Ketua PK Golkar, dan 2 pengurus DPD I Golkar Bali dari Badung yang akan mundur,” papar Sumantra Karang.

Sumantra Karang menyebutkan, dirinya juga akan mundur dari kepengurusan DPD I Golkar Bali, karena kecewa atas rekomendasi paket calon di Pilkada Badung 2020 ini. Menurut Sumantra Karang, kader Beringin asal Badung lainnya, Ni Made Sekarini, juga mundur dari kepengurusan DPD I Golkar Bali di bawah pimpinan Nyoman Sugawa Korry.

“Hari ini (kemarin) Made Sekarini yang duduk di Bidang Hubungan Lembaga DPD I Golkar Bali, sudah mendahului mundur. Saya segera akan menyusul Made Sekarini. Dan, banyak kader lain yang sudah dan akan mundur dari struktur kepengurusan partai berbagai level, karena kecewa," tegas mantan Wakil Ketua OKK PK Golkar Kuta Selatan, Badung ini.

Kenapa mundur ramai-ramai? Menurut Sumantra Karang, aksi mundur ramai-ramai ini dilakukan karena berbagai alasan. Pertama, karena DPP Golkar tidak memberikan prioritas kepada kader sendiri sebagai calon di Pilkada Badung 2020. Padahal, seharusnya kader yang diprioritaskan bertarung.

Kedua, Golkar dinilai tidak mendukung dan mengusung pasangan calon yang berproses melalui mekanisme di partai dan koalisi, yang selama ini menjadi tradisi Golkar. Ketiga, DPP Golkar dinilai abai dengan aspirasi kader di bawah. Padahal, saat ikut usung Giri Prasta-Suiasa di Pilkada Badung 2015 lalu, Golkar secara politik tidak ‘diuntungkan’, bahkan justru ‘dimatikan’. Terbukti dengan dihabisinya Golkar dalam Pileg 2019 di Badung. Bahkan, Wakil Bupati Ketut Suiasa yang awalnya kader Golkar, beralih ke PDIP.

Keempat, kader Beringin di Badung merasa kecewa dengan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer selaku Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan Putu Yuda Suparsana selaku anggota Bappilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, yang dianggap arogan dan mengorbankan kader di daerah dengan mendukung secara sepihak pasangan calon lain di Pilkada Badung 2020. Kader di Badung pun meminta DPP Golkar menertibkan oknum fungsionaris pusat yang tidak memberikan masukan faktual terhadap proses penjaringan pasangan calon di Pilkada Badung 2020.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana, berjanji akan menyampaikan kepada induk partai terkait kekecewaan kader-kader di Badung yang berbuntut pengunduran diri ramai-ramai dari struktur kepengurusan ini. "Aspirasi kader di Badung ini akan kami sampaikan kepada induk partai. Kami akan teruskan kepada Ketua DPD I Golkar Bali (Nyoman Sugawa Korry)," ujar Dauh Wijana.

Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan rekomendasi di Pilkada Badung 2020 adalah keputusan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, pertimbangan survei kandidat dan komunikasi politik. "Ini bukan keputusan seorang Demer, ingat itu. Yang memutuskan ketua umum dengan melihat pertimbangan di lapangan. Salah satunya, survei dan komunikasi dengan pasangan calon,” dalih Demer.

Demer menambahkan, kalau DPP Golkar tidak melihat hasil survei dan komunikasi dengan pasangan calon, partainya akan mengalami kekalahan dan bisa ditinggal pemilih. "Apalagi, Giri Prasta-Suiasa lebih komunikatif mengajak kita berkoalisi. Kalau nggak begitu, Golkar bisa kalah. Golkar lama-lama bisa seperti dinosaurus: pernah besar, kemudian nggak ada," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Ku-butambahan, Buleleng yang juga ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.

Pasangan IGN Agung Diatmika-Wayan Muntra sendiri gagal maju tarung ke Pilkada Badung 2020, karena tidak mendapat rekomendasi dari Golkar (yang memiliki 7 kursi legislatif atau 17,5 persen suara parlemen). Setelah Golkar beralih dukung Giri Prasta-Suiasa yang diusung PDIP, tinggal Gerindra dan NasDem yang bertahan di KRBB. Kekuatan mereka cuma 3 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2020 atau 7,50 persen suara parlemen, sehingga tak bisa usung calon ke Pilkada. Walhasil, terjadilah Pilkada calon tunggal di Badung, yang mana incumbent Giri Prasta-Suiasa nantinya akan melawan kotak kosong.

Agung Diatmika yang awalnya hendak diusung Golkar-Gerindra-NasDem di Pilkada Badung 2020, merupakan tokoh independen asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sedangkan Wayan Muntra yang menempati posisi Cawabup, merupakan politisi Beringin asal Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2020 dan kini menjabat Wakil Ketua Bidang Hukum-HAM DPD I Golkar Bali 2020-2025. *nat

Komentar