nusabali

Museum Wastra Sepi Pengunjung

  • www.nusabali.com-museum-wastra-sepi-pengunjung

AMLAPURA, NusaBali
Kunjungan ke Museum Wastra di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem sepi pengunjung.

Sepinya kunjungan akibat pandemi Covid-19. Museum Wastra yang dibangun oleh Dinas Kebudayaan Karangasem memamerkan beragam kain sutra yang umurnya 50 tahun hingga 70 tahun. Museum Wastra beroperasi sejak 13 Agustus 2019.

Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Ida Made Alit, mengungkapkan meski sudah tatanan hidup era baru, namun pengunjung masih sepi ke Museum Wastra. Koleksi kain sutra yang dipajang merupakan hasil kerajinan dari penenun Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem. “Kami memajang 35 kain songket menggunakan benang sutra dengan usia 50 tahun hingga 70 tahun, selebihnya berupa selendang sutra sebanyak 50 lembar,” ungkap Ida Made Alit, Kamis (3/9).

Selama ini seniman tari yang juga tukang tenun dari Desa Budakeling, Ida Ayu Karang Adnyani Dewi dari Geria Alit, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, ikut memajang kain songket berbenang sutra sebanyak 35 lembar. Kain songket berbahan benang sutra yang dipajang itu tidak bisa diproduksi lagi. Sebab memproduksinya membutuhkan waktu setahun, penenun yang ada tidak sanggup lagi mengerjakannya. Sementara Kadis Kebudayaan Karangasem, I Putu Arnawa, menegaskan Museum Wastra tetap dibuka, pengunjungnya orang lokal, rata-rata sehari 5 pengunjung.

Kain songket yang dipajang di Museum Wastra beragam motif, di antaranya motif keker, motif merak, motif padangderman, motif kekampungan, motif gelap, motif boga, dan sebagainya. Songket motif keker harganya mencapai Rp 100 juta, tetapi tidak dijual pemiliknya. Sebab tidak ada yang memproduksi lagi. Terpisah, Ida Ayu Karang Adnyani Dewi, mengatakan sejak pandemi Covid-19, sepi pengunjung, maka koleksi songket miliknya dibawa pulang. Sehingga yang dipajang hanyalah songket milik Dinas Kebudayaan dan milik Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. “Kalau ada wisatawan lagi, saya kembali panjang songket-songket langka,” kata Ida Ayu karang Adnyani Dewi. *k16

Komentar