nusabali

Tak Banyak Pengaruhi Anggaran Pilkada Badung

Tarung Calon Tunggal dengan Kotak Kosong

  • www.nusabali.com-tak-banyak-pengaruhi-anggaran-pilkada-badung

DENPASAR, NusaBali
Fenomena pertarungan Paslon Cabup-Cawabup tunggal dengan kolom kosong alias kotak kosong di Pilkada Badung pada 9 Desember 2020 tidak akan banyak mempengaruhi penggunaan anggaran. 

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, Pilkada Badung yang sudah pasti akan terjadi kompetisi calon tunggal dengan kotak kosong hanya berdampak pada anggaran fasilitasi paslon yang besarannya antara Rp 300 juta sampai Rp 400 juta per paslon. "Tidak banyak. Kalau di Badung misalnya ada dua paslon head to head maka fasilitasi paslon itu Rp 800 juta. Kalau sekarang hanya paslon tunggal ya hanya 1 paslon yang difasilitasi. Hematnya lagi Rp 400 juta. Hitung-hitungan ini juga berlaku di kabupaten dan kota," ujar Lidartawan ditemui di Gedung KPU Bali, Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Rabu (2/9) siang.

Sebelumnya menurut Lidartawan, diestimasi di beberapa daerah bisa muncul 2 paslon sampai 3 paslon. Seperti di Karangasem diprediksi ada 3 paslon. Ternyata tidak. Malah terjadi head to head. Kalau biaya fasilitasi Rp 400 juta per paslon, jika ada 3 paslon di Karangasem maka KPU bisa merogoh kocek anggaran Rp 1,2 miliar. Dengan head to head maka irit lagi Rp 400 juta.

Biaya fasilitasi menurut Lidartawan biasanya untuk kepentingan kampanye paslon saja. Fasilitasi kampanye itu menyangkut pengadaan alat peraga kampanye, fasilitasi pengamanan paslon dan beberapa bentuk fasilitasi lainnya. "Jadi anggaran Pilkada di Badung dengan paslon tunggal itu nggak banyak menggeser jumlah anggaran," ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.

Menurut Lidartawan, tarung paslon dengan kotak kosong hanya menyebabkan efisiensi hanya ratusan juga dari total jumlah anggaran Pilkada Badung yang mencapai Rp 29,6 miliar. "Makanya saya katakan calon tunggal ini tidak banyak berdampak pada penghematan anggaran," tegasnya.
 
Sementara biaya untuk debat publik, kata Lidartawan juga tidak terdampak dengan adanya paslon tunggal ini, karena debat publik di televisi akan tetap diadakan melibatkan akademisi. Hanya saja tidak berdebat lagi namanya. "Paslon tunggal akan diuji oleh panelis soal program-programnya ketika nanti dipercaya rakyat. Di sini panelis tetap ada, cuman tidak ada debat saja antar paslon," ujar Lidartawan.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta secara terpisah mengatakan, dengan adanya hanya satu paslon, maka penghematan yang terjadi bisa dilihat dari pengadaan Alat Peraga Kampanye (APK) seperti baliho, spanduk, umbul-umbul yang diadakan oleh KPU Badung. Begitu pula dengan bahan kampanye berupa brosur yang juga difasilitasi KPU untuk diadakan sesuai jumlah KK se-Badung.

Kemudian ditegaskan Semara Cipta, anggaran Pilkada juga bisa hemat berkaitan dengan biaya pemeriksaan kesehatan paslon. "Karena kemungkinan hanya paslon tunggal pemeriksaan kesehatan juga hemat," ujar pria asal Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal Badung ini.

Seberapa penghematan yang terjadi untuk Pilkada Badung? "Nah hal ini yang belum bisa kami jelaskan karena terkait paslon tunggal ini kan belum terjadi? Setelah segala sesuatunya terjadi, baru kami bisa mencermati anggaran lagi," kilah Semara Cipta.

Bahkan Semara Cipta memprediksi bisa tidak hemat malahan, karena paslon tunggal ini adalah fenomena baru di Pilkada di Badung. "Atau jangan-jangan bisa tidak terjadi penghematan, karena bila seandainya terjadi paslon tunggal maka tantangannya adalah bagaimana membuat skema dan pola sosialisasi yang lebih gencar. Karena sesuatu yang baru biasanya perlu biaya besar untuk mensosialisasikannya," ujar Semara Cipta. *nat

Komentar