nusabali

Pratima Dewi Durga Berlapis Emas Raib

Pencuri Pratima Beraksi di Pura Dalem Sakti, Desa Adat Patemon

  • www.nusabali.com-pratima-dewi-durga-berlapis-emas-raib

“Kunci gemboknya masih utuh, kemungkinan gedong penyimpanan didobrak pelaku,”

GIANYAR, NusaBali

Benda sakral berupa Pratima Dewi Durga berlapis emas dan 15 sekar emas raib dari gedong penyimpenan Pura Dalem Sakti Desa Adat Patemon, Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring. Pencurian tersebut diduga terjadi Selasa (1/9) malam dan baru diketahui keesokan harinya, Rabu (2/9) saat rahina Purnama. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 250 juta.

Pemangku Pura Dalem Sakti Desa Adat Patemon, Jro Mangku Dewa Putu Suweta ditemui Kamis (3/9) mengatakan kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 13.00 wita. Ketika itu, seperti biasa Jro Mangku melakukan persiapan mebanten rahina Purnama. “Awalnya dilihat oleh Jro mangku istri. Kok pintu gedong terbuka,” jelasnya. Begitu didekati, ternyata pintu gedong dalam keadaan rusak diduga didobrak. “Kunci gemboknya masih utuh, kemungkinan gedong penyimpanan didobrak pelaku,” terang Jro Mangku.

Melihat hal tersebut, Jro Mangku yang baru ngayah sejak 5 bulan terakhir ini langsung menghubungi Bendesa Adat Petemon, I Wayan Tantra. “Takut terjadi apa-apa, tyang menghubungi Bendesa Adat untuk bersama-sama mengecek ke Gedong Penyimpenan,” jelasnya.

Ternyata setelah dicek, Pratima dalam gedong penyimpanan sudah hilang berikut 15 sekar emas yang disimpan dalam kotak. “Di dalam sudah kosong,” jelasnya. Kasus pencurian inipun kemudian dilaporkan ke Polsek Tampaksiring. Pratima yang hilang berupa Arca Patung Dewi Durga berbahan kayu cendana, setinggi 15 cm dan 15 batang sekar emas.

Sementara itu, juru Sapuh Gusti Made Suyasa mendapat petunjuk niskala pasca kejadian. "Tyang tidur tidak nyenyak, inguh. Dapat semacam petunjuk, agar berjalan lurus ke utara. Pagi tadi saya ke pura ikuti petunjuk itu, ternyata benar. Kotak sekar dibuang dekat tembok," terangnya. \

Setelah ditemukan, Gusti Made Suyasa melaporkan ke Bendesa. "Posisinya tetap seperti pertama saya temukan. Belum berani ngambil, biar dicek dulu sama polisi," ujarnya. Sementara itu, Bendesa I Wayan Tantra masih meminta petunjuk terkait tindak lanjut pecaruan maupun upacara terkait. "Rencana pecaruan pasti ada, tapi Jro Bendesa masih ke Griya," ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Gianyar, Iptu I Ketut Suarnata ketika dikonfirmasi mengatakan kasus ini diambil alih oleh Polres Gianyar. “Pelakunya masih lidik,” jelasnya singkat. *nvi

Komentar