nusabali

6 Orang Jalani Ujian di Ruang Khusus

Hari Pertama SKB CPNS Pemprov Bali

  • www.nusabali.com-6-orang-jalani-ujian-di-ruang-khusus

Selain 6 orang peserta harus digiring ke ruangan khusus karena hasil rapid test reaktif, satu orang lagi tesnya ditunda karena positif Covid-19.

DENPASAR, NusaBali
Hari pertama pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Pemprov Bali yang digelar di Kantor Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Bali, Jalan Hayam Wuruk, Tanjung Bungkak, Denpasar, Selasa (1/9) pagi dilakukan dengan  penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Setidaknya ada 6 peserta yang harus mengikuti ujian dengan Computer Assisted Test (CAT) di ruangan khusus karena hasil rapid test Covid-19 menunjukan reaktif.

Pantauan NusaBali di lokasi, kemarin, protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 diberlakukan secara ketat. Setiap peserta harus menunjukkan surat hasil rapid test dengan hasil negatif. Tercatat, sebanyak 6 orang harus digiring ke ruangan khusus dalam mengikuti seleksi karena hasil rapid test reaktif.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana disela-sela mengawasi seleksi bersama jajarannya, Selasa kemarin mengatakan, 6 orang yang ditempatkan di ruang khusus adalah protap menghindari terjadinya klaster baru penularan Covid-19. "Masing-masing sesi ada temuan yang hasil rapidnya reaktif. Maka diberlakukan seleksi di ruangan khusus. Tadi ada total 6 orang yang masuk ruangan khusus," ujar Lihadnyana.

Kemarin, ada sebanyak 466 orang peserta dari 1.503 orang yang terdaftar ikut ujian SKB. Namun total yang hadir di hari  pertama sebanyak 438 orang. "Sebanyak tiga orang tidak ikuti seleksi. Dua orang ditunda, sementara satu orang lagi tidak hadir tanpa keterangan," ujar Lihadnyana.

Rinciannya pada sesi pertama, ada 147 orang yang terdaftar, sementara yang hadir 146 orang, 1 orang reaktif dan ikuti ujian di ruangan khusus. "Sementara yang 1 orang tidak hadir itu tanpa keterangan," kata Lihadnyana.

Kemudian disesi kedua, sebanyak 147 orang terdaftar sebagai peserta. Namun 1 orang tidak direkomendasi oleh tim kesehatan mengikuti ujian. Alasannya karena dalam kondisi hamil tua, sehingga hanya 146 yang ikut seleksi. "Ini rekomendasi tim kesehatan, karena berisiko , panitia menunda keikutsertaannya dalam seleksi," beber Lihadnyana.

Sementara disesi ketiga  dari 147 peserta yang terdaftar, sebanyak 146 yang hadir ikuti ujian, sementara 1 orang ditunda karena positif Covid-19. Sementara dari 146 orang ini tercatat ada 3 orang dengan hasil rapid reaktif. Mereka pun harus mengikuti ujian di ruangan khusus. "Kita benar-benar antisipasi jangan sampai ada klaster baru penularan Covid-19 dalam seleksi CPNS ini," tegas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini.

Sementara Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali yang juga  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, I Made Rentin secara terpisah mengatakan, prokes dalam seleksi CPNS Pemprov Bali diawasi betul. Sebelum dilaksanakan seleksi, tim panitia dipastikan bebas Covid-19. "Panitia kita rapid test seluruhnya. Kita tidak mau ambil risiko. Kalau peserta mereka secara mandiri melakukan rapid test dan menunjukkan surat keterangan rapid dengan hasil negatif," ujar Rentin.

Mantan Kabag Umum DPRD Bali ini menambahkan, Gugus Tugas akan mengawal proses seleksi sampai selesai pada Kamis (3/9) besok. "Kita kawal sesuai dengan Prokes sampai seleksinya selesai," ujar Rentin.

Sebanyak 1.503 orang yang terdaftar sebagai peserta seleksi CPNS mengikuti SKB dengan sistem CAT ini akan berebut kursi CPNS sebanyak 676 kursi untuk formasi 2019. *nat

Komentar