nusabali

150 Travel Agent Kumpul di Bali

  • www.nusabali.com-150-travel-agent-kumpul-di-bali

Dengan melihat kesiapan Bali, diharapkan travel agent lebih gencar mempromosikan Bali di wilayahnya masing-masing untuk membangkitkan pariwisata di tengah pandemi.

MANGUPURA, NusaBali

Bali Dwipa Tourism Industri (BDTI) sebagai wadah pelaku industri pariwisata di wilayah Bali, akan menyelenggarakan kegiatan travel gathering dengan mengundang 150 pemilik agen perjalanan wisata dari seluruh Indonesia pada 4-6 September. "Dengan mengambil tema We Love Bali, kegiatan yang akan kami selenggarakan 4-6 September 2020 kami harapkan dapat membantu membangkitkan kembali sektor pariwisata di Pulau Dewata," ujar Ketua Umum BDTI, Fransiskus Adi Rahmawan,  Senin (31/8).

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir di seluruh belahan dunia telah berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat. Di Bali, sektor pariwisata sebagai sektor utama yang diandalkan mengalami dampak yang sangat parah.

Sektor pariwisata menurutnya menjadi semakin terdampak karena masih belum dibukanya kunjungan wisatawan mancanegara untuk masuk ke wilayah Bali hingga saat ini. Oleh karena itu, pihaknya saat ini mencoba fokus menggarap pasar wisatawan domestik untuk mulai menggerakkan perekonomian Bali.

"Dengan mengundang 150 agen perjalanan wisatawan domestik ini, kami yakin kegiatan travel gathering yang kami gelar akan memberikan dampak yang luar biasa bagi industri pariwisata Bali ke depan. Saat ini yang harus kami bangun adalah kepercayaan, bahwa Bali aman dan nyaman bagi wisatawan khususnya wisatawan domestik," ungkap Fransiskus Adi Rahmawan.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta akan mengunjungi berbagai destinasi pariwisata di Pulau Dewata dengan pembukaan acara di Pantai Pandawa Badung yang juga diisi dengan berbagai pertunjukan seni budaya. "Selain itu peserta juga akan kami ajak bersepeda dan menikmati keindahan alam di kawasan Ubud Gianyar dan mengunjungi sejumlah kawasan wisata lainnya seperti tempat pengolahan cokelat dan wisata kuliner di kawasan Pantai Jimbaran,” katanya.

Protokol kesehatan juga sangat dikedepankan dalam kegiatan ini untuk memastikan kesehatan dan keamanan seluruh pihak yang terlibat. Setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, para peserta travel gathering akan langsung diberikan masker, face shield dan disemprot disinfektan serta langsung masuk ke bus masing-masing yang telah disediakan.

"Interaksi fisik juga kami minimalisir seperti dengan penggunaan QR code di masing-masing titik kunjungan dan penerapan physical distancing di transportasi yang digunakan," ujarnya.

Sementara itu Penasehat BDTI I Made Mendra Atmaja mengatakan agenda tersebut bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Bali sebagai daerah tujuan wisata dengan penerapan protokol kesehatan sehingga aman dikunjungi. “Karena kami semua sudah rindu dengan kondisi pariwisata Bali seperti dulu lagi,” ucap pria yang merupakan Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali.

Para pengusaha travel agent ini memang diharapkan bisa melihat langsung kondisi Bali sebenarnya. Kemudian tentu saja harapannya kondisi aman dan nyaman Bali tersebut diinformasikan di daerah masing-masing. Dengan demikian bisa merangsang wisatawan, khususnya wisatawan Nusantara untuk lebih banyak berkunjung ke Bali. “Kita harus berbuat dan melakukan aksi langsung dengan kemampuan yang ada,” ujar Mendra.

Dikatakan Mendra, usaha tersebut tidak dalam bentuk bisnis, tetapi dalam bentuk gathering. Para travel agent itulah yang melakukan kegiatan di lapangan. Mulai dari melihat dan menikmati water sport, bersepeda di Ubud dan lainnya. Dengan melihat dan menyaksikan langsung kondisi Bali dengan penerapan protokol kesehatan, menjadi pesan yang baik yakni Bali aman dan nyaman dikunjungi. “Tak mungkin kita terus-terusan diam,” ujar Mendra.

Kata Mendra, pariwisata Bali memang harus dibangkitkan agar tidak terpuruk terus-terusan. Karena bagaimanapun  perekonomian Bali  dominan  bergantung pada pariwisata. *k17,ant

Komentar